Data Neraca Perdagangan Bayangi Pergerakan IHSG Hari Ini

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

VIVA – Indeks harga saham gabungan atau IHSG dibuka menghijau di level 6.115 pada pembukaan perdagangan Jumat 15 November 2019. Posisi itu menguat 16 poin atau 0,28 persen, dibanding penutupan perdagangan Kamis 14 November 2019 di level 6.098.

Kepala Riset Reliance Sekuritas, Lanjar Nafi menjelaskan, rilis inflasi Amerika Serikat yang cukup baik, mampu mengiringi pertumbuhan ekonomi yang mulai terlihat optimis.

"Sehingga membuat suku bunga the Fed ditahan hingga akhir tahun ini," kata Nafi dalam analisanya, Jumat 15 November 2019.

Nafi mengatakan, investor juga akan memantau data penjualan ritel AS yang akan dirilis pada Jumat waktu setempat. Penjualan ritel AS diperkirakan akan pulih seiring dengan naiknya inflasi di negara itu.

"Hal itu terjadi setelah secara tak terduga, data penjualan ritel AS mengalami penurunan di bulan sebelumnya," ujar Nafi.

Sementara faktor dari dalam negeri, Nafi menjelaskan bahwa rilis data aktivitas ekspor-impor serta neraca perdagangan RI diperkirakan bakal lebih buruk ketimbang bulan sebelumnya. Di mana, defisit neraca perdagangan diekspektasi melebar sampai sebesar US$300 juta.

"Dengan melihat hal ini, kami memproyeksi IHSG melakukan percobaan kembali menguat di atas 6.100, sebagai level psikologis aman, dengan support resistance 6.085 hingga 6.125," ujarnya.

Secara teknikal, analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji menjelaskan, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.086,00 hingga 6.063,99. Sementara resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.177,66 dan 6.217,55.

Berdasarkan indikator, MACD sudah menunjukkan sinyal dead cross di area positif. Sementara Stochastic dan RSI menunjukkan sinyal negatif.

"Terlihat juga pola three inside down candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi bearish continuation pada pergerakan IHSG, sehingga berpeluang menuju ke area support," ujar Nafan.