Optimisme Masih Ada, Harga Properti 2020 Diprediksi Tetap Naik

Pameran Properti.
Sumber :
  • VIVA/Muhamad Solihin

VIVA – Rumah.com melalui Property Market Outlook 2020-nya memprediksi, harga properti di tahun depan akan tetap mengalami kenaikan, baik secara kuartal maupun tahunan.

Namun, Head of Marketing Rumah.com, Ike Hamdan mengingatkan, dari sisi optimisme para penjual hal itu tidak sebesar tahun lalu, jika dilihat dari sisi suplainya.

"Permintaan pasar masih akan tetap didominasi dari kalangan menengah dan menengah bawah," kata Ike dalam keterangan tertulisnya, dikutip Rabu, 13 November 2019.

"Namun, pelonggaran LTV dan PPnBM diharapkan dapat meningkatkan optimisme pasar properti kelas atas," ujarnya.

Dia menjelaskan, minat terhadap properti residensial seken hampir sama besar dengan properti residesial baru. Sementara pencari hunian diketahui lebih mengutamakan lokasi dan sarana transportasi umum, yang terdapat di sekitar hunian incaran mereka.

Sementara dari sisi suplai dan harga peoperti, Ike menyebut bahwa Property Price Index dari Rumah.com menunjukkan, indeks harga properti nasional sepanjang 2019 masih bergerak naik secara stabil.

"Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya, di mana harga properti di kuartal pertama 2018 justru turun secara kuartalan," ujar Ike.

Ike menilai, optimisme harga di kalangan penjual ini didorong oleh sentimen positif yang dimulai sejak pertengahan 2018, di mana indeks harga properti naik dengan percepatan dua kali lipat.

Sama seperti tahun lalu, Ike menjelaskan indeks harga properti mengalami pergerakan yang moderat di paruh pertama 2019, di mana selanjutnya indeks harga kuartal kedua 2019 mencapai 112 atau naik 2 persen secara quarter-on-quarter.

Sementara indeks harga pada Q3-2019 mengalami kenaikan 3 persen quarter-on-quarter, atau menjadi 115,8 secara year-on-year.

"Indeks Harga di Rumah.com Property Market Index secara nasional, pada Q3 2019 mengalami kenaikan sebesar 7 persen. Secara year-on-year, kenaikan ini mengalami percepatan sebesar 75 persen," ujarnya.

Diketahui, sebagaimana prediksi di awal 2019, dinamika pasar properti banyak dipengaruhi oleh pembangunan infrastruktur di sejumlah kawasan penyangga Ibu Kota, seperti misalnya di Bekasi, Depok, Bogor, hingga Tangerang.