Strategi Branding Kunci Suskes Bisnis, Bukan Pertumbuhan Ekonomi
- Arrijal Rachman/VIVAnews.com
VIVA – Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Organisasi, Keanggotaan, dan Pemberdayaan Daerah, Anindya Novyan Bakrie mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada dasarnya tidak akan terlalu memengaruhi kinerja suatu usaha atau bisnis. Jika bisnis tersebut memiliki kemampuan branding atau promosi yang bagus.
Pebisnis nasional yang akrab di sapa Anin itu menjelaskan, kemampuan branding yang bagus itu adalah kemampuan yang mampu menciptakan multiplikasi bisnis yang bagus. Misalnya ketika berinvestasi di satu usaha tertentu, bisnis tersebut mampu memberikan nilai tambah bagi usaha yang dilakukan.
"Jadi, kalau menurut saya, kan kita ini setiap hari melihat pertumbuhan dari PDB (Produk Domestik Bruto), berdebatlah, lima persen, 4,8 persen, 5,2 persen. Tetapi, kita suka lupa bahwa bisnis yang berhasil itu multiplikasinya bisa satu kali, dua kali, dan itu bisa. Jadi, kita mesti mikir itu," tegas dia di acara Dialog Nasional Ekonomi Kreatif, Hotel Sultan, Jakarta, Kamis, 7 November 2019.
Dia mencontohkan, selama 60 tahun, perusahaan pipa baja kakeknya mampu bertahan dengan berbagai macam tekanan ekonomi yang terjadi. Perusahaan tersebut masih terus bisa menciptakan lapangan pekerjaan dan menggaji mereka meski pertumbuhan dan pendapatannya hanya tumbuh di kisaran sembilan sampai 12 persen.
Memang lanjut dia, perusahaan tersebut masih bisa tumbuh cepat jika mengembangkan usahanya dengan membangun pabrik baja sendiri. Tetapi, jika harus membangun pabrik lagi, biaya yang dibutuhkan semakin besar dan membutuhkan waktu yang lama.
Di sisi lain, Anin juga mencontohkan, Oman sebagai negara yang tidak memiliki sumber daya alam yang memadai, dengan infrastruktur yang belum matang, atau jauh di bawah Indonesia, mampu menjual dengan mahal harga salah satu resort di negaranya, yakni Six Sense Zighy Bay.
"Jadi, artinya tergantung branding-nya, branding-nya dibuat. Ini contoh tidak perlu cepat buat pabrik baja atau apa. Jadi, dibuat sesuatu yang bersifat needs dengan branding baik tanpa tunggu infrastruktur, nunggu segala macam, itu bisa terjadi, ini yang saya analogi dari suatu industri kreatif," tutur dia. (asp)