Qantas Hentikan Operasi Satu Pesawat Boeing 737, Ada Retakan
- bbc
Maskapai Australia Qantas menghentikan operasi satu pesawat Boeing 737 NG setelah menemukan adanya retakan di salah satu bagian pesawat.
Perusahaan penerbangan ini menyatakan beberapa maskapai memeriksa pesawat 737 NG mereka sesudah Boeing mengungkapkan adanya bagian pesawat yang rentan terhadap retakan.
Kantor berita AFP melaporkan sebanyak 50 pesawat jenis ini di seluruh dunia telah berhenti beroperasi disebabkan masalah tersebut.
Qantas mengatakan: "Retakan itu memang ada, tetapi ini tidak berarti membahayakan keselamatan pesawat."
"Namun kami tak akan menerbangkan pesawat kecuali memang sepenuhnya aman."
Boeing mengatakan retakan itu ditemukan di daerah "garpu acar" - bagian dari pesawat yang melekatkan sayap ke badan pesawat.
Bulan lalu, yang telah menempuh lebih dari 30.000 kali penerbangan.
Qantas menyatakan tak ada pesawat 737 NG mereka yang telah terbang lebih dari 30.000 kali. Mereka menambahkan pesawat yang ditemukan mengalami retakan baru menempuh perjalanan kurang dari 27.000 kali.
Seri 737 NG ini adalah pendahulu dari seri 737 Max.
Tekanan baru buat Boeing
Masalah ini datang sesudah Boeing dipaksa untuk menghentikan operasi pesawat mereka yang lebih baru, 737 Max, menyusul dua kecelakaan yang menelan banyak korban jiwa.
Dua tragedi itu - di Indonesia bulan Oktober tahun lalu dan di Ethiopia bulan Maret - memakan korban jiwa sebanyak 346 orang.
Hari Rabu (30/10) Direktur Utama Boeing Dennis Muilenburg menyatakan kepada parlemen Amerika Serikat bahwa perusahaannya telah membuat kekeliruan terkait pesawat 737 Max. Pihak parlemen bisa segera diberikan.
Qantas meyatakan mereka akan memeriksa 33 pesawat dalam armada penerbangan mereka hari Jumat (31/10). Mereka tidak merespons laporan yang menyebutkan bahwa sudah ditemukan pesawat kedua yang juga mengalami retakan di tempat yang sama.
Sebuah serikat penerbangan Australia, The Australian Licensed Aircraft Engineers Association, menyerukan kepada Qantas agar menghentikan seluruh operasi 737 NG mereka, dan seruan ini ditolak oleh Qantas karena dianggap sebagai "reaksi berlebihan".
Maskapai Amerika Serikat Southwest Airlines baru-baru ini juga menemukan retakan di salah satu pesawat Boeing 737 NG mereka.