Jokowi Minta ke Luhut Target Lifting Minyak Tak Boleh Meleset

Presiden Joko Widodo (kiri) berbincang dengan Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Panjaitan (kanan) usai rapat terbatas tentang ketersediaan anggaran dan pagu indikatif tahun 2020 di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

VIVA – Dalam rapat kabinet terbatas mengenai tugas-tugas Kementerian Koordinator Kemaritiman dan Investasi, salah satu instruksi Presiden Joko Widodo adalah mengurangi defisit neraca perdagangan. 

"Saya minta di Menko Maritim dan Investasi fokus beberapa hal yang pertama menyiapkan dan membuat program-program terobosan dalam rangka menekan defisit neraca perdagangan dan defisit transaksi berjalan," kata Presiden Jokowi, dalam sambutan ratasnya, Rabu 30 Oktober 2019.

Jokowi meminta agar investasi ditingkatkan. Juga termasuk yang Jokowi inginkan adalah ketergantungan pada impor Bahan Bakar Minyak (BBM). 

"Kita juga bisa mengurangi ketergantungan-ketergantungan pada barang-barang impor khususnya impor bbm yang ini sangat memberikan dampak yang sangat besar terhadap defisit neraca perdagangan kita," jelasnya. 

Maka untuk mengatasi itu, Jokowi minta Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Panjaitan, untuk meningkatkan lifting atau produksi minyak, bisa terimplementasi. 

Mengingat program ke depan, juga menuju pada energi terbarukan. Sehingga percepatan itu bisa dilakukan dengan baik. 

"Terutama percepatan mandatori dari B20 menjadi B30 nanti lompat ke B50 dan B100," jelasnya.