Belajar dari Getirnya Hidup, Gelandangan Ini Jadi Miliarder
- wartaekonomi
Tak semua miliarder di dunia terlahir sebagai orang kaya raya. Banyak dari mereka yang harus merasakan getirnya kehidupan sebelum menikmati kesuksesan.
Salah dua di antara mereka adalah David Steward dan John Paul DeJoria. Dua lelaki kaya raya ini ternyata memiliki kisah hidup yang menyayat hati. Dahulu mereka adalah gelandangan yang susah payah mencari uang untuk makan.
Berkat usaha dan kerja kerasnya, mereka kini berhasil menjadi kaya raya. Untuk lebih lengkapnya, berikut kisa mereka berdua:
David Steward
Nama David Steward kini dikenal sebagai pendiri perusahaan World Wide Technology Inc, perusahaan di sektor IT yang memiliki banyak klien besar, seperti Eastman Kodak, Ford, Bell Atlantic, dan Boeing.
Jauh sebelum keberhasilannya itu, David telah banyak menelan pil pahit kehidupan. Pria berkulit hitam ini lahir dari keluarga yang kurang mampu. Ia adalah anak seorang pemulung yang menjadi ras minoritas di Amerika Serikat (AS).
Kerasnya kehidupan tak membuat David tumbang. Ia terus berusaha untuk mengejar impiannya. Steward kemudian berhasil menjadi sarjana di Central Missouri State University. Selepas itu, Steward bekerja sebagai account executive di Federal Express.
Setelah lama bekerja di sana, Steward mendapat kesempatan untuk bekerja di perusahaan konsultan bisnis layanan transportasi khusus pengaudit tarif. Karena perekonomian saat itu sedang sulit, Steward memutuskan mendirikan World Wide Technology.
Tak disangka, dengan kemahirannya membaca peluang, membuat Steward kini berhasil mempekerjakan 3 ribuan lebih karyawan dan meraup pendapatan hingga US$7,4 miliar per tahun.
John Paul DeJoria
Selain David Steward, John Paul DeJoria yang saat ini memiliki bisnis perawatan rambut terkenal ini juga mengalami nasib yang sama. Ia terlahir dari keluarga miskin dan sudah harus bekerja di usia 9 tahun untuk membantu perekonomian keluarga.
Namun, perekonomian keluarganya pun tak terdongkrak. Satu-satunya jalan, ia harus tinggal di rumah asuh untuk mengurangi pengeluaran keluarga. Memasuki usia 22 tahun, DeJoria menjadi gelandangan atau tunawisma untuk pertama kalinya.
Tak menyerah dengan keadaan, DeJoria terus berusaha mencari pekerjaan yang layak. Ia mulai bekerja sebagai petugas kebersihan dan sales perusahaan asuransi untuk sementara waktu. Namun, tidak bertahan lama, DeJoria akhirnya mendapat kesempatan bekerja di sebuah perusahaan produksi rambut, yaitu Redken.
Mulai dari sanalah, ia bermimpi untuk membuat perusahaan rambut sendiri. Menggandeng temannya, impiannya mendirikan perusahaan itu pun menjadi kenyataan. Hingga saat ini, kekayaan DeJoria mencapai mencapai US$3,1 miliar atau setara dengan Rp43 triliun.