Malam Berbahaya saat Pasukan Khusus AS Bunuh Pemimpin ISIS

Sumber :

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan operasi penyerbuan terhadap Pemimpin ISIS, Abu Bakar al-Baghdadi, oleh pasukan khusus AS berlangsung pada "malam berbahaya dan penuh keberanian."

Helikopter-helikopter AS bertolak dari lokasi yang tidak disebutkan di Suriah pada Sabtu (26/07) menjelang tengah malam waktu setempat menuju desa terpencil Barisha di Idlib.

Operasi penyerbuan disaksikan langsung oleh Trump di Gedung Putih. Dia menggambarkan operasi tersebut seperti "menyaksikan film", dengan helikopter-helikopter perang mengitari tempat itu.

Inilah yang terjadi dalam operasi di Idlib itu.

Di mana dan kapan operasi penyerbuan berlangsung?

Dalam pidato televisi, Trump mengumumkan bahwa "pemimpin nomor satu teroris dunia" meninggal dalam "malam penyebuan berbahaya dan berani di Suriah barat laut" oleh pasukan khusus Amerika Serikat.


AS menawarkan US$25 juta untuk informasi mengenai Abu Bakr al-Baghdadi. - AFP

Trump mengatakan helikopter yang mengangkut pasukan khusus bertolak dari lokasi yang tidak disebutkan setelah pukul 17.00 waktu di Washington DC (23.00 waktu Suriah) pada Sabtu (26/10).

Saat itu pula Trump dan pejabat AS lain berkumpul di Situation Room, Gedung Putih.

Helikopter itu terbang sekitar satu jam dan 10 menit pulang pergi, sementara operasi di lokasi penyerbuan berlangsung sekitar dua jam, kata Trump.

Para pejabat mengatakan kepada media AS bahwa pada Minggu pagi (27/1) di Suriah, pasukan khusus menyasar satu tempat kecil di luar desa Barisha di provinsi Idlib, Suriah, sekitar 5 kilometer dari perbatasan Turki.


- BBC

Idlib adalah markas terakhir kelompok yang menentang Presiden Suriah Bashar al-Assad. Lokasi ini didominasi oleh kelompok jihadis yang menentang ISIS.

Namun ratusan petempur ISIS juga diyakini bermarkas di sana. Militer Suriah, yang didukung oleh Rusia, dikerahkan ke timur, barat, dan selatan Suriah.

Bagaimana terjadinya penyerangan?

Trump mengatakan badan intelijen Amerika Serikat mengamati Baghdadi selama dua minggu sebelum operasi dijalankan dan mereka mengetahui bahwa tempat yang disasar memiliki beberapa terowongan, sebagian besar "buntu".

Trump memberikan izin misi melibatkan "kelompok besar" personel masukan khusus, delapan helikopter dan banyak kapal serta pesawat.


- BBC

Helikopter-helikopter itu terbang melalui Turki dan juga kawasan yang dikuasai militer Suriah dan Rusia.

Rusia bekerja sama dan "membuka" kawasan udara mereka walaupun tidak diberitahu tujuan dari penyerbuan itu, menurut Trump.

Saat helikopter mendekati lokasi yang dituju, mereka menghadapi "tembakan lokal" yang menurut Trump "segera diakhiri."


Penduduk Barisha mengatakan sejumlah helikopter AS melepaskan misil ke dua rumah, meratakan salah satunya. - AFP

Seorang penduduk desa di Barisha mengatakan kepada BBC bahwa terjadi penembakan dari helikopter selama 30 menit sebelum pasukan mulai beroperasi di lapangan. Ia mengatakan helikopter-helikoper itu melepaskan misil ke dua rumah, satu di antaranya rata dengan tanah.

Begitu helikopter mendarat, personel pasukan khusus meledakkan tembok di lokasi sasaran untuk mencegah adanya granat di pintu utama, dan mereka mulai operasi, kata Trump.

Presiden Trump mengatakan Baghdadi meninggal "setelah lari ke terowongan yang buntu, merintih dan menangis dan menjerit."


Belum ada konfirmasi independen meninggalnya Baghdadi. - AFP

"Lokasi kemudian dibersihkan, dengan orang yang ada di situ menyerah atau ditembak mati. Sebelas anak dikeluarkan dari rumah itu tanpa cedera. Yang tertinggal hanyalah Baghdadi di terowongan, yang menyeret tiga anak bersamanya sampai meninggal," tambahnya.

"Ia meraih ujung terowongan, saat anjing penyerbu mengejarnya. Ia meledakkan rompi, menewaskannya dan tiga anak. Tubuhnya remuk akibat ledakan."

Foto-foto dan video setelah penyerbuan pasukan khusus AS itu menunjukkan puing-puing gedung yang hancur serta mini bus yang terbakar dengan lubang-lubang bekas tembakan.

Mengapa AS yakin Baghdadi meninggal?

Trump mengatakan tes yang dilakukan terhadap tubuh pria yang meledakkan diri di terowongan, "memberikan kepastikan secara langsung dan identifikasi positif" bahwa itu adalah Baghdadi.

"Kepastian itu sangat cepat dan berlangsung sekitar 15 menit setelah ia terbunuh."

Tes dilakukan oleh teknisi yang mendampingi pasukan khusus dan membawa sampel DNA Baghdadi bersama mereka, kata Trump.

Teknisi itu juga membawa "bagian penting" jenazah dihelikopter, menurut Trump.

Namun sejauh ini belum ada konfirmasi independen terkait kematian Baghdadi. Para pendukung ISIS telah memperingatkan satu sama lain untuk mempercayai pengumuman dari Amerika ini.

Di mana korban lainnya?

Presiden Trump mengatakan, "Tidak ada personel Amerka yang hilang dalam operasi ini, sementara sejumlah besar pengikut Baghdadi tewas bersamanya."


Media jihadis di Idlib menyebutkan minibus milik warga menjadi sasaran penyerangan. - AFP

Dua istri Baghdadi termasuk yang tewas dalam penyerangan itu. Trump mengatakan kedua perempuan itu mengenakan rompi bom namun tidak diledakkan.

Seekor anjing militer Amerika terluka di terowongan tempat Baghdadi meninggal, menurut Trump.

Tidak jelas apakah ada pejuang ISIS atau anak-anak yang ditangkap dalam penyerangan itu.

Trump mengatakan para pengikut ISIS telah dipenjara sementara anak-anak "dirawat oleh seseorang", tanpa mengacu siapa.

Mengapa Baghdadi berada di Idlib?

Desa Barisha terletak ratusan kilometer dari kawasan terpencil di perbatasan Suriah-Irak, tempat Baghdadi diyakini bersembunyi.

Trump mengatakan Baghdadi berada di Idlib karena ia ingin membangun kembali ISIS setelah pasukan yang dipimpin Kurdi dan didukung AS menguasai kawasan terakhir kelompok itu, di seputar desa Baghuz, Suriah timur pada Maret lalu.

"Itulah mengapa ia pergi ke daerah itu," kata Trump. "Tempat itu merupakan tempat ideal untuk membangun kembali kelompok itu."

Ia mengatakan informasi intelijen berharga tentang rencana masa depan Baghdadi ditemukan selama penyerangan dan bahwa Amerika akan mengejar siapapun yang dianggap sebagai pimpinan ISIS.

"Kami mengetahui penggantinya. Dan kami telah mengetahui mereka," kata Trump.