Dua Periode, Menhub Budi Andalan Jokowi Sejak Jadi Gubernur DKI
- VIVAnews/Fikri Halim
VIVA – Budi Karya Sumadi kembali menjabat Menteri Perhubungan dalam Kabinet Indonesia Maju periode 2019-2024. Budi telah mengemban jabatan pejabat negara sejak 27 Juli 2016. Ia menggantikan Menhub di Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla, Ignasius Jonan, yang di-reshuffle ke Kementerian ESDM kala itu.
Nama Budi, telah dikenal sejak Jokowi menjadi gubernur DKI pada 2012-2014. Budi, pria kelahiran Palembang, Sumatera Selatan, 18 Desember 1956, kala itu mengemban jabatan sebagai Direktur Utama BUMD DKI, PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
Fokus Jokowi sebagai gubernur yang ingin menata sejumlah waduk kumuh di Jakarta, membuat mantan Wali Kota Solo itu banyak mempercayai Jakpro untuk mengerjakan proyek-proyek unggulannya.
Jakpro di bawah kepemimpinan Budi, lantas sukses melakukan revitalisasi Waduk Pluit, Waduk Ria Rio, juga membangun rumah susun sederhana sewa (rusunawa) Marunda, Jakarta Utara.
Di era Jokowi sebagai Presiden periode 2014-2019, Budi menjadi Direktur Utama Angkasa Pura II, BUMN yang mengelola bandara di bagian barat Indonesia. Salah satu karya Budi saat memimpin Angkasa Pura II adalah memulai pembangunan Terminal III Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten.
Di Kemenhub, Budi termasuk salah satu menteri Kabinet Kerja yang mendapat porsi tugas besar dari Jokowi. Budi memimpin pembenahan sektor transportasi nasional.
Pada Rabu pagi, 23 Oktober 2019, Budi duduk santai di pelataran Istana Merdeka, Jakarta, beserta Jokowi-Ma'ruf, juga jajaran kabinet pemerintahan yang baru. Jokowi meminta Budi, yang merupakan alumni Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta itu melanjutkan tugasnya semakin meningkatkan kapasitas perhubungan Indonesia.
"Pak Budi Karya harus bisa mempercepat konektivitas antara jalan-jalan, airport, pelabuhan, dengan industri, dengan pariwisata, dan dengan hal-hal yang berkaitan dengan logistik," ujar Jokowi. (asp)