Merpati Air Bakal Jalani Bisnis Kargo Garuda Indonesia

Sejumlah mantan karyawan PT Merpati Nusantara Airlines (Persero) melakukan aksi di depan Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, Jawa Timur, Rabu, 14 November 2018.
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Zabur Karuru

VIVA – Maskapai penerbangan PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) dipastikan belum bisa terbang lagi pada tahun ini. Meskipun, pada faktanya sudah 10 BUMN yang keroyokan untuk kembali membangkitkan Merpati yang sebelumnya mati suri terlilit utang.

Direktur Utama MNA Asep Ekanugraha mengungkapkan, butuh proses untuk sertifikasi terbang maskapai itu. Prosesnya diperkirakan rampung pada tahun depan.

"Enggak kekejar kalau tahun ini. Sertifikasi itu kan panjang," kata Asep di Jakarta, Kamis 17 Oktober 2019.

Dia mengatakan, bisnis Merpati ke depan akan bekerja sama dengan Garuda Indonesia untuk menerbangkan pesawat kargo di Indonesia Timur seperti Papua. Namun, untuk izin terbang sendiri, Merpati sama sekali belum memperolehnya.

"Apakah Merpati sudah secara sendiri dengan memiliki izin menerbangkan? Belum. Realisasi besok bisa terbang (bisa) juga. Tapi bukan Merpati Nusantara Airlines yang menerbangkan, pakai fleet (armada)-nya Garuda. Merpati yang punya kargo bisnis nantinya bersama Garuda. Tapi pesawatnya pakai itu," kata dia.

Dia melanjutkan, sumber daya manusia yang ada di Merpati sebagiannya saat ini juga adalah dari Garuda Indonesia untuk mengelola. Sehingga, jika pun bisa terbang pada tahun ini bukan membawa nama Merpati.

"Kita belum menggerakkan Merpati Nusantara Airlines yang memiliki izin terbang karena itu nanti akan ada terkait masalah restrukturisasi dalam pengadilan," ucapnya.

Ditambahkannya, pada tahun ini target kerja sama antara pihaknya dengan Garuda Indonesia adalah soal penerbangan kargo. "Kalau enggak salah sedang diupayakan bulan depan sudah menerbangkan kargo. Dengan pesawat Garuda," ucapnya.