Korban Tewas Keganasan Topan Hagibis di Jepang Meningkat Jadi 67 Orang
- China Xin Hua Twitter
VIVA – Hujan dan cuaca buruk menghambat upaya tim penyelamat di Jepang, untuk mencari kemungkinan korban selamat pasca topan besar akhir pekan kemarin. Hingga hari ini, jumlah korban tewas akibat topan mencapai 67 orang.
Topan Hagibis menerjang Jepang pada Sabtu malam lalu, melepaskan angin kencang dan hujan lebat di 36 dari 47 prefektur di Jepang. Bencana ini memicu tanah longsor dan bencana banjir.
Jumlah korban tewas akibat bencana itu terus mengalami kenaikan. Pada Selasa pagi, sudah ada 58 orang tewas menurut keterangan pihak berwenang. Namun, menjelang siang, jumlah korban naik menjadi 67 orang.
"Bahkan sekarang, banyak orang masih belum ditemukan di daerah yang dilanda bencana. Tim penyelamat mencoba yang terbaik untuk mencari dan menyelamatkan mereka, bekerja siang dan malam," kata Perdana Menteri Shinzo Abe, dilansir dari Channel News Asia, Selasa 15 Oktober 2019.
Abe juga menegaskan akan melakukan apa pun yang bisa dilakukan negara bagi para korban dan orang-orang yang selamat. Ia memerintahkan Kementerian Pertahanan Jepang untuk menyiapkan 1.000 pekerja cadangan, untuk bergabung dengan 31.000 tim penyelamat dalam operasi pencarian.
Hembusan angin dari Topan Hagibis mencapai kecepatan hingga 216 kilometer per jam. Namun hujan lebat yang mengikuti topan tersebut yang menyebabkan kerusakan parah di berbagai tempat di mana sebanyak 176 sungai banjir, terutama di Jepang timur dan utara.
Hingga Selasa pagi, sekitar 34.000 rumah tangga masih tanpa listrik, dan 133.000 rumah tidak memiliki air. Menurut keterangan kantor perdana menteri, lebih dari 3.000 orang telah diselamatkan setelah bencana.