Menteri Jonan Pamer Pengoperasian SPBU Terindah di Dunia
- Instagram @Ignasius.jonan
VIVA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral, Ignasius Jonan, memamerkan sejumlah gambar foto di Instagram terkait berdirinya Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum atau SPBU di wilayah terdepan, terluar dan terpencil (3T).
Kali ini, foto yang ditampilkan khusus oleh Menteri Jonan adalah SPBU yang berlokasi di Kecamatan Omesuri Selatan, Kabupaten Lembata, Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur.
"Mungkin ini adalah salah satu lokasi SPBU terindah di dunia, berlokasi di Kecamatan Omesuri Selatan, Kabupaten Lembata, Pulau Lembata, Nusa Tenggara Timur," ungkap Jonan dikutip VIVAnews dari Instagramnya @ignasius.jonan pada Minggu 13 Oktober 2019.
Berdasarkan hasil pengamatan VIVAnews, ternyata SPBU dengan latar teluk dan pegunungan itu adalah SPBU Satu Harga yang baru saja diresmikan oleh PT Pertamina. Di mana ada tujuh lembaga penyalur di Wilayah Timur Indonesia, meliputi enam titik di Nusa Tenggara Timur dan satu titik di Maluku Utara.
Enam titik BBM Satu Harga di NTT berlokasi di Omesuri dan Nubatukan (Kabupaten Lembata), Wolowaru (Kabupaten Ende), Ruteng (Kabupaten Manggarai), Kodi Utara (Kabupaten Sumba Barat Daya) dan Alor Timur (Kabupaten Alor).
Sementara di Maluku Utara, titik BBM satu Harga berlokasi di Morotai Selatan, Kabupaten Pulau Morotai.
Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman menyatakan, tujuh titik BBM satu harga yang baru diresmikan, merupakan bagian dari target 75 titik BBM satu harga yang telah tuntas dibangun dan dioperasikan Pertamina di Wilayah Timur Indonesia pada periode 2017–2019.
Rinciannya, sebanyak 25 titik di Nusa Tenggara, 17 titik di Maluku dan 33 titik di Papua.
“Dengan kerja keras dan dukungan semua pihak, Pertamina telah berhasil menuntaskan target BBM Satu Harga lebih cepat, termasuk di Wilayah Timur Indonesia. Kehadiran Lembaga Penyalur ini diharapkan semakin meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat, terutama di wilayah 3T,” ujar Fajriyah dalam keterangan tertulisnya.
Penyaluran BBM di Wilayah Timur Indonesia, lanjut Fajriyah, dilakukan Pertamina dengan beragam moda transportasi. Di darat menggunakan mobil tangki, di laut melalui kapal dengan tantangan ombak dan cuaca ekstrim, serta perahu dan sampan untuk pengangkutan BBM melalui jalur sungai.
"Khusus wilayah yang sulit dijangkau, Pertamina menyiapkan pesawat khusus pengangkut BBM jenis ATR dengan kapasitas 4.000 liter. Semua cara kita lakukan agar BBM bisa terdistribusi hingga wilayah ujung Indonesia,” jelas Fajriyah.
Ia menambahkan, ketujuh Lembaga Penyalur tersebut, mendistribusikan BBM jenis solar dan premium dengan kapasitas masing-masing sekitar 10-20 kilo liter hingga 10-30 kilo liter.
Pasokan BBM akan disuplai dari berbagai TBBM di Wilayah NTT dan Maluku Utara, antara lain TBBM Maumere, TBBM Badas, TBBM Kalabahi dan TBBM Tobelo.
Kehadiran BBM Satu Harga di Wilayah Timur Indonesia, telah menurunkan harga BBM yang semula bisa mencapai Rp100 ribu per liter, kini sama dengan wilayah lain yakni Rp6.450 untuk premium dan Rp5.150 untuk solar.
Dengan harga BBM terjangkau, harga barang dan biaya transportasi mengalami penurunan, sehingga menggerakkan aktivitas ekonomi masyarakat. (ase)