Kuartal III-2019, PEP Subang Field Produksi Minyak 4.312 BOPD

Ilustrasi Pertamina EP Asset 3 Subang Field.
Sumber :
  • Dok. Pertamina EP

VIVA – PT Pertamina EP melalui unit kerjanya PEP Asset 3 Subang yang mempunyai tugas utama mencari minyak dan gas bumi di wilayah kerja Kabupaten Karawang dan Subang hingga kuartal III-2019 berhasil memproduksi minyak hingga mencapai 4.312 Barrel Oil Per Day (BOPD).

Pjs. Field Manager PEP Subang, Gatot Simanjuntak, mengatakan capaian dari produksi minyak pada kuartal III-2019 tersebut naik cukup tinggi dari periode yang sama tahun lalu yang hanya sebesar 2.618 BOPD. 

Selain itu, lanjut Gatot, tak hanya memproduksi minyak PEP Subang juga memproduksi gas yang mencapai 192,39 MMSCFD, atau lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yang berhasil mencapai 206,9 MMSCFD.

Adapun untuk kontributor minyak terbesar pada PEP Subang berasal dari struktur Jati Kompleks, yaitu sebesar 2.195 BOPD, sedangkan gas dari struktur Subang sebesar 122,51 MMSCFD.

"Dengan sisa waktu dan rencana kerja yang ada, perkiraan (forecasting) pencapaian produksi pada akhir 2019 untuk minyak 4.382 BOPD dan gas 193,45 MMSFD," jelas Gatot dalam keterangannya, dikutip Minggu 13 Oktober 2019.

Bantuan Masyarakat

Sementara itu, selain menjalankan tugas utama menjaga ketahanan energi nasional melalui kegiatan eksplorasi dan produksi migas, PT Pertamina EP senantiasa memberikan nilai tambah terhadap masyarakat dan lingkungan di sekitar operasi. 

Melalui PT Pertamina EP Asset 3 Subang Field (PEP Subang), inisiasi dan inovasi penyusunan kurikulum tematik pengelolaan sampah untuk siswa PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) membuahkan hasil, hingga kini siap diterapkan dan dijadikan bahan ajar di seluruh Karawang.

Guna memberikan manfaat yang sebesar-besarnya, PEP Subang bersama dengan PAUD Alam Al-Firdaus, Southeast Asian Ministers of Education, regional Centre For Early Childhood Care Education and Parenting (SEAMEO CECCEP) serta Pemerintah Kabupaten Karawang menyusun kurikulum tematik pengelolaan sampah untuk siswa PAUD.

Direktur SEAMEO CECCEP, Dwi Priyono mengatakan kurikulum tematik pengelolaan sampah untuk PAUD ini memiliki standar internasional. ”Kami menilai contoh baik ini tidak hanya layak di lingkup Indonesia, melainkan hingga di Asia Tenggara,” ujar Dwi. 

SEAMEO CECCEP merupakan organisasi menteri-menteri pendidikan di Asia Tenggara yang memiliki misi untuk mengembangkan pendidikan, sains, dan kebudayaan.

Gatot berharap, apa yang telah dilaksanakan PAUD Alam Al-Firdaus dapat memberikan manfaat yang luas bagi PAUD-PAUD lainnya, terutama PAUD di Karawang. 

"Semoga kita semua dapat senantiasa mewujudkan Karawang sebagai Kabupaten Interasih (indah, tertib, aman, bersih)," ujar Gatot.