Luhut Klaim Investor Tetap Nyaman di Indonesia Meski Daya Saing Turun

Menko Maritim Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVAnews.

VIVA – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan menilai, turunnya peringkat daya saing global Indonesia, sebagai mana yang dirilis oleh laporan World Economic Forum tahun ini, merupakan dampak tekanan global yang terus mengalami ketidakpastian ekonomi.

Berdasarkan laporan yang bertajuk The Global Competitiveness Index 2019, Indonesia tahun ini menempati posisi ke-50 dari 141 negara, turun lima peringkat dibandingkan posisi pada 2018. Posisi Indonesia jauh tertinggal di banding negara tetangga, seperti Singapura di posisi ke-1, Malaysia ke-27 dan Thailand ke-40.

"Memang ekonomi global ketidakpastiannya sangat tinggi. Saya bicara di World Bank, IMF, Bloomberg Forum, semua menyatakan ketidakpastian ekonomi dunia luar biasa," tutur Luhut di kantornya, Jumat, 11 Oktober 2019.

Meski demikian, dia menegaskan bahwa ketahanan makro ekonomi Indonesia diakui oleh banyak negara dalam kondisi sehat. Sehingga, banyak negara yang menyatakan tetap berminat untuk berinvestasi di Indonesia mulai tahun depan, seperti Amerika Serikat dan Uni Emirat Arab.

"Kemarin tim-nya sudah datang ke Bintan dan Batam, mereka banyak mau relokasi ke sana. Dan mereka minggu depan ketemu Bu Ani (Menteri Keuangan Sri Mulyani) bagaimana caranya mereka taruh duitnya ke sini, guarantee-nya bagaimana. Ini beri indikasi mereka comfort dengan Indonesia," katanya.

Kuatnya kepercayaan banyak investor terhadap Indonesia, kata Luhut, tak terlepas dari peranan Presiden Joko Widodo yang dianggap banyak disegani pemimpin berbagai negara karena sangat berani dan cepat bertindak. Selain itu, juga ada Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo yang dikatakannya sangat dikagumi banyak pejabat di berbagai negara.

"Kita punya Bu Ani, punya Pak Perry, itu kombinasi bagus. Pak Jokowi seorang yang cepat dan berani, mudah kita komunikasi karena beliau dikagumi banyak pejabat kepala negara. Jadi semua ingridient sukses itu kita punya," tegasnya.