Kuartal III, Stok Apartemen Jakarta Capai 209.286 Unit
- Street Easy
VIVA – Dalam laporan terkait Pasar Properti Jakarta untuk kuartal III-2019, Colliers International mencatat bahwa dari segi pasokan apartemen, terdapat tambahan pasokan sejumlah 3.255 unit atau naik 65 persen dari kuartal II yang hanya mencapai 1.972 unit.
Dengan demikian, Senior Associate Director Colliers International, Ferry Salanto menegaskan, total stok apartemen di kuartal III mencapai 209.286 unit, atau naik 1,7 persen secara quarter-on-quarter dan 7,3 persen year-on-year.
"Sementara, untuk proyeksi tahun 2019-2023, tambahan pasokan apartemen diprediksi akan mencapai sebanyak 47.899 unit," kata Ferry di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 9 Oktober 2019.
Sementara itu, untuk total pasokan apartemen pada 2019, Ferry memperkirakan, totalnya akan mencapai sebesar 9.769 unit, atau sekitar 62 persen dari prediksi awal sebanyak 15.821 unit. "Di mana, 38 persen sisanya akan mundur ke tahun 2020-2021," ujarnya.
Untuk tingkat serapan di kuartal III, rata-rata tingkat serapan apartemen mengalami sedikit kenaikan sekitar 0,3 persen ke level 87,5 persen.
Dengan demikian, Ferry menekankan bahwa dalam hal ini, relaksasi pajak barang mewah nampaknya memang belum menunjukkan kenaikan permintaan, pada segmen apartemen kelas mewah.
"Sementara, untuk proyeksi tingkat serapan tahun 2019-2023, diperkirakan akan stagnan di level 87 persen pada akhir 2019," kata Ferry.
Untuk ke depannya, Ferry memprediksi, tingkat serapan apartemen akan mengalami sedikit penurunan sekitar dua persen ke level 85-86 persen, hingga 2023 mendatang. Hal itu diyakini, sebagai akibat dari tekanan perang dagang, serta ketidakpastian ekonomi global.
Terkait harga jual di kuartal III, lanjut Ferry, harga rata-rata apartemen di Jakarta mencapai Rp34,6 juta per meter persegi, atau naik 1,4 persen dari kuartal sebelumnya secara quarter-on-quarter.
Dia pun menilai, para developer saat ini sudah semakin kreatif untuk menggaet para calon pembeli, seperti misalnya dengan menawarkan cara bayar dan benefit yang kompetitif.
"Sementara, untuk proyeksi harga jual di tahun 2019-2023, harga akan tetap berkisar di angka Rp35 juta per m2 pada akhir tahun 2019," kata Ferry.
"Pergerakan harga juga masih akan terbatas sampai tahun 2023, yakni hanya sebesar 4-5 persen per tahun atau sedikit di atas inflasi," ujarnya. (asp)