Kemarau Berkepanjangan, 741 Hektare Sawah di Tangerang Gagal Panen

Retakan tanah sawah di Kabupaten Tangerang akibat kekeringan yang dipicu suhu panas.
Sumber :
  • VIVAnews/Sherly

VIVA – Sebanyak 741 hektare sawah yang berada di Kabupaten Tangerang  mengalami puso atau gagal panen, lantaran musim kemarau panjang yang masih melanda daerah tersebut.

Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Tangerang, Azis Gunawan mengatakan, wilayah kekeringan yang mengalami puso adalah wilayah yang memiliki intensitas hujan yang rendah di Kabupaten Tangerang. 

"Kalau secara keseluruhan ada 2.012 hektare area persawahan mengalami kekeringan. Tetapi, yang sampai gagal panen hanya 741 hektare dan itu tersebar di beberapa Kecamatan yakni, Jambe, Panongan dan Tigaraksa. Di mana, wilayah itu memang kawasan yang curah hujannya sangatlah rendah. Ditambah, kawasan itu memang masuk wilayah tadah hujan. Jadi, sulit berkembang kalau hujan tidak turun," katanya, Jumat 4 Oktober 2019.

Meskipun ratusan hektare lahan sawah mengalami gagal panen, Azis menilai, hal tersebut belum dapat dijadikan patokan untuk memutuskan darurat bencana kekeringan, lantaran masih banyak aliran air di berbagai wilayah yang mampu mengaliri lahan pertanian. 

"Kita sudah koordinasi dengan instansi terkait soal ini. Soal status kekeringan, kita juga belum bisa memutuskan darurat bencana atau tidak, karena masih ada lokasi air di lapangan yang masih bisa diupayakan untuk mengaliri sawah degan bantuan pompanisasi," ujarnya.

Kendati demikian, pihaknya tetap mengimbau kepada para petani, untuk bercocok tanam yang sesuai dengan cuaca demi meminimalisir gagal panen atau puso di Kabupaten Tangerang. 

Diketahui pula, Pemerintah Kabupaten Tangerang pun tengah melakukan sejumlah cara untuk meminimalisir kekeringan yang merupakan dampak dari musim kemarau. Salah satunya, dengan cara akan melakukan hujan buatan. (asp)