Alasan Utama RI Mencontoh Brasil Pindahkan Ibu Kota ke Kalimantan
- Kementerian PUPR
VIVA – Pemerintah Presiden Joko Widodo pada 2020 akan memulai proses pembangunan Ibu Kota Negara baru di Kalimantan Timur. Ibu Kota baru tersebut diyakini bisa menjadikan Indonesia lebih maju dan sejajar dengan negara lain.
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan, pemindahan Ibu Kota Negara baru tersebut mencontoh sejumlah negara di dunia. Yaitu Brasil dan Pakistan.
Menurut dia, dua negara tersebut berhasil membangun Ibu Kota baru hanya dalam waktu empat hingga lima tahun. Bahkan, saat itu dibangun dengan teknologi yang tidak sehebat saat ini.
"Brasil membangun Ibu Kota baru pada 1956, dan pada 1960 sudah selesai. Waktu itu tanahnya kosong, ada penduduk tapi tidak ada kegiatan. Ternyata cukup lima tahun dan sampai saat ini Brasilia tumbuh," kata Bambang dalam diskusi dengan pimpinan media di Balikpapan, dikutip Jumat 4 Oktober 2019.
Ia menuturkan, Indonesia patut mencontoh Brasil dalam pemindahan Ibu Kota, sebab pemindahan yang dilakukan Brasil tidak tanggung-tanggung dan langsung jauh di pedalaman sungai Amazon.
Hal itu, lanjut Bambang, menandakan bahwa pemerintah Brasil hadir di tengah masyarakatnya yang saat itu memiliki kesenjangan yang cukup besar antara wilayah dekat pantai dan di pedalaman Amazon.
"Saat itu penduduk di Brasilia sekitar 160 ribu orang pada 1960, setelah 50 tahun pindah sudah 4,5 juta dan jadi kota ketiga terbesar di Brasil, setelah Rio De Janeiro dan Sao Paulo," jelasnya.
Untuk itu, Bambang mengungkapkan dengan keunggulan teknologi yang ada saat ini, seharusnya Indonesia bisa membangun Ibu Kota Negara lebih baik dan lebih cepat lagi dan pada 2024 kita sudah bisa pindahkan pemerintahan. [mus]