Pangeran Arab Saudi Mengaku Tanggung Jawab atas Pembunuhan Khashoggi

Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, memimpin sejumlah negosiasi dengan sesama produsen minyak dunia untuk mengurangi produksi.
Sumber :
  • Istimewa

VIVA – Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS), mengakui bertanggung jawab atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi tahun lalu. Dalam sebuah film dokumenter yang akan disiarkan pekan depan, ia mengatakan semua itu terjadi di bawah pengawasannya.

MBS, selaku penguasa de facto kerajaan, belum berbicara secara terbuka mengenai pembunuhan yang terjadi di dalam konsulat Saudi di Istanbul tersebut. CIA dan para pejabat dari negara Barat menyebut MBS yang memerintahkan pembunuhan, meski pejabat Saudi mengatakan dia tidak memiliki peran.

"Itu terjadi di bawah pengawasan saya. Saya bertanggung jawab karena itu terjadi di bawah pengawasan saya," kata MBS dalam preview film dokumenter berjudul Putra Mahkota Arab Saudi yang akan ditayangkan pada 1 Oktober, jelang satu tahun kematian Khashoggi.

Dilansir Al Jazeera, setelah membantah keterlibatan MBS saat pembunuhan terjadi, pemerintah Saudi menyebut pembunuhan itu dilakukan oleh para agen. Jaksa penuntut umum mengatakan saat itu wakil kepala intelijen memerintahkan pemulangan Khashoggi dari Turki ke Arab Saudi. Namun karena dia tak mau kembali, mereka memutuskan untuk membunuhnya di dalam konsulat.

Saud al-Qahtani, mantan penasehat tertinggi di kerajaan, yang memberi perintah melalui Skype kepada para pembunuh, memberi pengarahan kepada tim eksekutor tentang aktivitas Khashoggi sebelum pembunuhan terjadi.

Seorang pejabat senior pemerintah AS mengatakan pada bulan Juni bahwa pemerintah Trump menekan Riyadh untuk melakukan "kemajuan nyata" dan meminta pertanggungjawaban mereka yang berada di balik pembunuhan itu.

Sebelas tersangka Saudi telah diadili dalam persidangan rahasia tetapi hanya beberapa sidang telah diadakan. Sebuah laporan PBB telah meminta Pangeran Mohammed dan pejabat senior Saudi lainnya untuk diselidiki.