Alasan OVO, Go-Pay, DANA Senang Bakar Uang
- wartaekonomi
Penyedia layanan teknologi finansial (fintech) seperti OVO, Go-Pay, Dana dan LinkAja mengungkapkan alasannya menggunakan strategi bakar uang. Bakar uang sendiri yang dimaksud adalah strategi dengan memberikan cashback atau diskon.
CEO Go-Pay mengatakan strategi bakar uang dilakukan untuk mendorong adanya peralihan transaksi di masyarakat dari tunai menjadi nontunai. Tambahnya, bakar uang tidak hanya menyasar pembeli, tetapi juga diberikan kepada mitra penjual.
"Kami butuh orang beralih, jadi kami bakar uang," kata Aldi di Jakarta Convention Center, Selasa (24/9/2019).
Aldi menambahkan, fintech sendiri dapat meminimalkan biaya transaksi yang ada karenanya dibutuhkan kolaborasi antar-pelaku usaha, bahkan regulator, untuk mendorong peralihan transaksi dari tunai ke non-tunai.
Direktur Enterprise Payment OVO Harianto Gunawan mengatakan bakar uang menjadi langkah OVO dalam membentuk kepercayaan masyarakat dalam bertransaksi secara non-tunai. Terlebih, menurutnya, di Asia Tenggara penggunaan transaksi tunai dalam kebutuhan sehari-hari masih menjadi mayoritas.
"Kami membangun kepercayaan," kata Hari.
Senada dengan Aldi, Harianto mengatakan pelaku fintech dan regulator perlu berkolaborasi, ditambahkan dengan membangun sebuah infrastruktur digital. Menurutnya, itu akan membantu dalam mendorong peralihan transaksi yang dilakukan masyarakat.
Berbeda dengan keduanya, CEO DANA Vincent Henry Iswaratioso mengatakan strategi bakar uang bukanlah opsi pertama dalam membentuk peralihan transaksi di masyarakat. Menurutnya, akses menjadi yang utama dalam mendorong peralihan transaksi tersebut.
"Bakar uang itu terakhir," kata Vincent.
DANA sendiri berfokus melebarkan akses dengan memperlebar juga kerja sama. Saat ini DANA sudah bekerja sama dengan salah satu perusahaan e-commerce Bukalapak dan beberapa perusahaan lainnya.