Surplus Beras, Bulog Sewa Tambahan Gudang di Jawa Hingga Papua
- ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi
VIVA – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman memastikan, ketersediaan pasokan beras masih terjaga, meskipun musim kekeringan diperkirakan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG akan terus berlangsung hingga Oktober.
Dia mengatakan, produksi beras petani hingga saat ini terus berlimpah, sehingga gudang-gudang penyimpanan tidak lagi mampu menampung pasokan beras. Itu membuat Bulog harus menyewa gudang tambahan di Jawa Timur, Maros, Sulawesi Selatan, hingga Marauke, Papua.
"Kami laporkan alhamdulillah semua posisi aman, terutama beras stoknya lebih dari cukup, bahkan sewa gudang. Di Jawa Timur, kemudian anggota Komisi IV kemarin tanya gudang di Papua penuh, sehingga tidak bisa menyerap, aku minta (Bulog) tolong disewa gudang, kasihan petani," kata dia di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Rabu 18 September 2019.
Berdasarkan data Kementan, stok beras saat ini berkisar antara 2,4-2,5 juta ton. Dengan adanya penambahan sewa gudang, stok beras bisa mencapai tiga juta ton. Sementara itu, dari sisi produksi beras petani per bulannya mencapai lima juta ton. Sedangkan kebutuhan konsumsi hanya 2,5 juta ton, sehingga beras masih surplus 2,5 juta ton hingga akhir tahun.
"Produksi kita bagus, karena infrastruktur itu seperti arahan bapak presiden baik, kalaupun kering produksi tetap naik. Berarti masih surplus 2,5 juta ton, dan di gudang masih ada 2,5 juta ton. Jadi kekeringan enggak mengganggu karena infrastruktur ini kita sudah membangun empat tahun jadi ketahanan pangan kita kuat," ujar dia.
Dengan adanya kondisi surplus tersebut, maka harga beras juga bisa terkendali. Namun, berdasarkan data Badan Pusat Statistik, harga beras mulai merangkak naik di tingkat penggilingan jika dibandingkan bulan sebelumnya.
Rata-rata harga beras kualitas premium di penggilingan pada bulan itu menjadi sebesar Rp9.530 per kg, naik sebesar 0,11 persen. Sedangkan rata-rata harga beras kualitas medium di penggilingan sebesar Rp9.224 per kg, naik sebesar 0,14 persen, dan rata-rata harga beras kualitas rendah di penggilingan sebesar Rp9.048 per kg, naik sebesar 1,31 persen. (asp)