Arab Saudi Pastikan Produksi Minyak Kembali Normal Akhir September
- Foto twitter
VIVA – Menteri Energi Arab Saudi, Pangeran Abdulaziz bin Salman Al Saud, memastikan produksi minyak negara akan sepenuhnya beroperasi normal dalam beberapa minggu ke depan.
Seperti diketahui, dua fasilitas kilang minyak Saudi Aramco di Abqaiq dan Khurais diserang drone yang diklaim milik pemberontak Hutsi di Yaman pada Sabtu 14 September 2019 pagi.
"Kerusakan telah diatasi," kata Pangeran Abdulaziz dilansir foxbusiness, Rabu, 18 September 2019. Ia menambahkan bahwa 50 persen dari produksi yang hilang telah dipulihkan.
Arab Saudi memproduksi 9,6 juta barel minyak per hari, atau sekitar 10 persen dari produksi harian dunia, sebelum serangan drone memangkas produksi menjadi setengahnya. Perusahaan berharap dapat meningkatkan produksi hingga 11 juta barel per hari pada akhir bulan ini.
Minyak mentah brent, patokan internasional turun 6,39 persen, atau US$4,41, menjadi US$64,61. Minyak mentah West Texas Intermediate, patokan AS, turun $ 3,61, atau 5,72 persen, pada $ 59,30 per barel.
CEO Saudi Aramco, Amen Nasser, mengatakan penawaran umum perdana perusahaan minyak negara itu akan berjalan sesuai rencana. "IPO Aramco akan terjadi kapan saja dalam 12 bulan ke depan," katanya pada konferensi pers.
Serangan pesawat tak berawak akhir pekan lalu menyebabkan Brent dan WTI melonjak lebih dari 14 persen pada hari Senin.