Data Penduduk Ekuador Bocor, Julian Assange Ikut Jadi Korban

Ilustrasi data kependudukan.
Sumber :
  • Inverse

VIVA – Sebuah laporan terbaru mengindikasikan bahwa penduduk di Ekuador bocor data-data pentingnya akibat adanya kebocoran data nasional populasi negara tersebut. 

Lebih dari 20 juta data orang termasuk 7 juta di antaranya masih di bawah umur ditemukan sudah terekspos. Hal tersebut disampaikan perusahaan vpnMentor sebagai hasil penelitian proyek mereka. 

Sementara Ekuador diketahui berpenduduk sekitar 16,5 juta orang yang berarti hampir semua populasi negara itu datanya berpotensi bocor. Menurut laporan yang diterima Pengadilan Negara Ekuador, sebagian data penduduk yang sudah meninggal juga bocor secara online.

Walaupun demikian, hingga saat ini belum bisa dipastikan angka pasti berapa banyak penduduk Ekuador yang datanya bocor.

Kebocoran data tersebut antara lain meliputi nama lengkap, tempat dan tanggal lahir, alamat rumah dan alamat email, nomor induk kependudukan, nomor pajak hingga keterangan pekerjaan.

Parahnya, data rekening bank juga bocor termasuk nomor rekening, status, saldo rekening hingga kredit yang masih dipunyai.

Bahkan pendiri Wikileaks, Julian Assange yang kerap membocorkan hasil sadapan antarnegara yang rahasia juga turut jadi korban bocornya data penduduk Ekuador. Diketahui bahwa saat menjadi buron, Assange tinggal di Ekuador pada 2012 hingga 2019 karena mendapatkan suaka politik di sana.

VpnMentor melaporkan kepada pemerintah Ekuador soal adanya kebocoran data tersebut pada 11 September 2019.

"Kalau data sudah terlanjur bocor ke publik, fatal akibatnya dan susah untuk dihilangkan," demikian dituliskan dalam laporan vpnMentor dilansir dari laman CNN.com. [mus]