Kucurkan Rp1,83 Triliun, Mitsubishi Perluas Investasi di RI
- VIVA.co.id/Fikri Halim
VIVA – Mitsubishi Chemical Corporation atau MCC melalui anak perusahaannya, PT MC PET Film Indonesia (MFI) direncanakan memperluas investasinya sebesar US$130 juta atau setara Rp1,83 triliun hingga 2021.
PT MFI akan memperluas investasinya dengan membangun fasilitas baru untuk peningkatan kapasitas produksi polyester film dan akan mendapat dukungan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
MCC telah memproduksi polyester film untuk aplikasi optik, industri dan pengemasan pada lima fasilitas produksi di dunia yang berlokasi di Jepang, China, Indonesia, Amerika Serikat, dan Jerman.
Kepala BKPM, Thomas Lembong, mengatakan, upaya untuk meningkatkan penanaman modal dan pelayanan kepada investor terus dilakukan. Hal ini dilakukan oleh seluruh jajaran BKPM dalam menjalankan visi Presiden Joko Widodo untuk melayani investor asing maupun domestik secara lebih baik.
"Di era persaingan saat ini, pelayanan dan kemudahan bagi investor menjadi faktor yang sangat penting bagi mereka untuk memutuskan berinvestasi. Kami menyambut baik investasi-investasi yang masuk dan kami fasilitasi sebaik mungkin kebutuhan mereka,” ujar Thomas dalam keterangan tertulisnya, Selasa 17 September 2019.
Sementara itu, Direktur Promosi Sektoral BKPM, Imam Soejoedi, mengatakan, upaya pemerintah mengeluarkan insentif penanaman modal tax holiday pada 2018 mulai membuahkan hasil.
Dengan mekanisme yang baru, lanjut dia, tidak sedikit perusahaan melakukan perhitungan investasi skala besarnya di Indonesia. Perusahaan ini terdiri atas investor loyal yang ingin melakukan perluasan dan juga investor baru.
Khususnya untuk investor Jepang, kabar disetujuinya satu perusahaan Jepang yang mendapatkan tax holiday sangat cepat menyebar di kalangan pengusaha. Hal ini memberikan dampak positif luar biasa bagi Indonesia.
"Selain Mitsubishi Chemical, setidaknya tercatat ada delapan perusahaan yang sedang dalam tahap serius mempertimbangkan usahanya di Indonesia. Di antaranya di sektor otomotif, kimia dasar, makanan dan minuman, pembangkit listrik, dan jasa lainnya," tuturnya.
Perlu diketahui, di pasar polyester film, MCC mengantisipasi pertumbuhan berkelanjutan dalam aplikasi optik untuk tampilan. Selain itu, permintaan polyester film terutama untuk proses pembuatan komponen elektronik menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa.
Presiden Direktur PT MFI, Bambang H. Sastrosatomo, mengatakan, dengan pertimbangan proyeksi pertumbuhan permintaan, MFI memutuskan untuk membangun fasilitas baru dengan skala 25.000 ton per tahun, yang berarti akan meningkatkan kapasitas produksinya lebih dari dua kali lipat, yaitu menjadi 45.000 ton.
Menurut data BKPM, Jepang merupakan negara investor kedua terbesar di Indonesia dalam kurun waktu 2014 hingga kuartal II-2019, dengan total realisasi investasi mencapai US$23,3 miliar.
Investasi asal Jepang didominasi sektor peralatan transportasi dan transportasi lainnya sebesar 28 persen; listrik, gas dan air sebesar 22 persen; perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar 10 persen; serta mesin, elektronik, peralatan kesehatan, optik sebesar 7 persen.
Wilayah terbesar berada di Pulau Jawa sebesar 94 persen dan Sumatera lima persen. Selanjutnya, realisasi investasi Jepang di kuartal II-2019 mencapai US$1,22 miliar, dan US$1,13 miliar di kuartal I-2019.