Siti Nurbaya Versus Menteri Lingkungan Malaysia soal Asal Kabut Asap
VIVA – Menteri Energi, Iptek, Lingkungan dan Perubahan Iklim Malaysia Yeo Bee Yin menyatakan bahwa Malaysia bukan pihak yang patut disalahkan dengan adanya kabut asap yang meluas akibat kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Dia merespons pernyataan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar yang sebelumnya menyebutkan bahwa kabut asap tersebut berasal dari Sarawak, Malaysia.
Yeo Bee Yin mengatakan seharusnya pemerintah Indonesia tak perlu mengingkari bahwa asal kabut asap kali ini dari dalam wilayah Indonesia sendiri. Klaim bahwa kabut asap dari Sarawak dipertanyakannya.
"Biar data yang berbicara. Menteri Siti Nurbaya jangan mengingkarinya," kata Yeo Bee Yin sebagaimana dilansir Strait Times.
Diketahui bahwa hari ini ratusan sekolah di Malaysia terpaksa diliburkan akibat kabut asap yang bisa mengganggu sistem pernapasan. Kabut asap juga mengganggu aktivitas masyarakat Indonesia di sebagian Pulau Sumatera dan Kalimantan.
Yeo kemudian menunjukkan tautan informasi data dari Asean Specialised Meteorological Centre (ASMC) yang menunjukkan bahwa baru-baru ini ada 474 titik api di Kalimantan dan 783 titik api di Sumatera.
"Jadi kalau diklaim bahwa asap itu datang dari Sarawak, lihat saja arah mata angin. Apa mungkin itu terjadi?" kata Yeo yang termasuk menteri muda di Malaysia tersebut.
Sebelumnya Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan bahwa kabut asap yang dialami Indonesia dan Malaysia diakibatkan karhutla yang terjadi di Sarawak. Hal itu disampaikan Siti dengan argumen adanya data BMKG yang menunjukkan bahwa kabut asap sempat melintasi batas Indonesia hanya 1 jam pada hari Minggu, 8 September 2019 lalu.