ESDM Pastikan Harga Jual B30 Sama dengan Solar

Menteri ESDM Ignasius Jonan melepas kendaraan biodiesel B30
Sumber :
  • VIVA/Anwar Sadat

VIVA – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM memastikan harga jual B30 akan sama dengan solar atau dipastikan tidak akan lebih mahal. Meksipun harga biodiesel naik turun, kepastian harga sudah diatur melalui mekanisme yang ditetapkan oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit atau BPDPKS.

Kepala Badan Litbang ESDM, Dadan Kusdiana memastikan, harga jual B30 nantinya juga sama dengan B20, yang disetarakan dengan harga solar. Penerapan B30 ini, diketahui akan mulai diterapkan pada 1 Januari 2020.

"Berapapun harga biodiesel, harga yang dibayar oleh pengguna itu sama dengan harga solar. Jadi, kalau harga solar turun naik, ya harga biodiesel-nya juga turun naik. Tetapi, tidak akan lebih mahal dari solar," kata Dadan di kantornya, Jakarta, Kamis 5 September 2019.

Skema penyaluran B30 ke depan, lanjut dia, juga sama dengan skema penyaluran B20. Dia mengatakan, badan usaha penyalur akan ditentukan dalam waktu dekat. Sebab, Menteri ESDM, Ignasius Jonan sudah memerintahkan penentuan badan usaha penyalur di Oktober.

"Pak menteri menginginkan, ini ditentukan bulan Oktober. Jadi, ada persiapan dari sisi logistik untuk Januari 2020 sudah siap," kata dia.

Di satu sisi, dia juga mengungkapkan alasan penerapan B20 atau pun B30 belum digunakan untuk pembangkit listrik PLN. 

"Karena, engine-nya masih agak bermusuhan. Masih ada beberapa parameter yang kurang cocok. Kita dan produsen biodiesel, sedang melakukan usaha untuk menyelesaikan hal itu," tambahnya.

Untuk itu, dia mengakui, masih ada relaksasi penerapan B30 pada Januari 2020 nanti. Sebab, belum ada metode yang cocok untuk diterapkan di pembangkit listrik.

"Tapi memang, sudah ketahuan penyaktinya apa. Di dalam kandungan biodiesel itu ada logam, yang itu kan menjadikan korosi ke turbin. Ini kalau dibersihkan, ini akan aman," jelasnya.