Temui Moeldoko, Andre Rosiade Minta Jokowi Cabut Impor Semen China

Anggota DPR RI dari fraksi Gerindra, Andre Rosiade di Kantor KSP.
Sumber :
  • VIVAnews/Fikri Halim

VIVA – Anggota DPR RI terpilih dari fraksi Gerindra periode 2019-2024, Andre Rosiade menyambangi kantor Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Senin 2 September 2019. Kedatangannya dalam rangka audiensi soal gempuran semen asal China di pasar Indonesia.

Dia datang bersama dengan Federasi Serikat Pekerja Industri Semen Indonesia, yaitu serikat pekerja gabungan dari seluruh pabrik semen nasional di Indonesia. Audiensi ini, lanjut dia, sekaligus dalam rangka melaporkan praktik predatory pricing yang dilakukan oleh pihak China. Predatory pricing adalah strategi yang dilakukan pelaku usaha dalam menjual produknya dengan harga yang sangat rendah, sehingga menyingkirkan pesaing mereka.

"Kami sudah melaporkan hal ini ke KPPU (Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha) dan hari ini kami meminta audiensi dengan Pak Moeldoko dengan harapan pemerintah juga, presiden melalui kepala staf kepresidenan bisa mengambil langkah-langkah konkret," kata Andre.

Permintaan yang pertama, meminta Menteri Perdagangan mencabut Permendag Nomor 7 Tahun 2018 mengenai impor semen. Ia mengatakan, pasokan semen Indonesia setiap tahunnya sudah surplus 35 juta ton.

Kedua, meminta Presiden untuk memerintahkan Menteri Perindustrian mencabut atau moratorium pembangunan industri semen baru.

"Kita tidak butuh pembangunan semen baru apalagi yang dilakukan oleh investor-investor dari Tiongkok. Karena apa? Sampai 2030 Indonesia surplus semen. Sekali lagi, pembangunan pabrik semen baru tidak dibutuhkan bagi bangsa ini," kata dia.

Dia pun berharap Presiden melalui Kantor Staf Presiden bisa mengkoordinasikan kedua Kementerian tersebut yaitu Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian dalam persoalan ini.

"Jangan selalu berpihak kepada Tiongkok, Tiongkok, Tiongkok, padahal mereka melakukan penghancuran ke industri dalam negeri kita ini," tambahnya.