Anwar Ibrahim Sebut Ceramah Zakir Naik Tak Pantas
- VIVA/Muhammad Yasir
VIVA – Politikus terkemuka Malaysia, Anwar Ibrahim, menilai tindakan ulama Zakir Naik yang kontroversial tentang orang-orang Hindu dan China di Malaysia dalam sebuah ceramah tidak pantas, meskipun ia berniat untuk berkhotbah.
"Saya tidak setuju dengan Zakir Naik tentang masalah ini. Saya tahu dia berkhotbah dan ada banyak hal baik di dalamnya. Tetapi dia seharusnya tidak menyentuh masalah rasial di negara ini," kata Presiden Parti Keadilan Rakyat itu.
Anwar mengungkapkan hal ini ketika ditanya mengenai sikapnya tentang kontroversi yang melibatkan Zakir. Ia menyebut Zakir harusnya berterima kasih kepada pemerintah Malaysia karena masih mengizinkannya tinggal di negara itu.
"Pemerintah sebelumnya memberi status penduduk permanen, dan ketika Perdana Menteri Mahathir Mohamad juga setuju untuk mengizinkannya tinggal di sini, ia harus berterima kasih," ujar Anwar, seperti dikutip The Star, Rabu 21 Agustus 2019.
Ulama asal India itu harus menghadapi penyelidikan polisi Malaysia berdasarkan Bagian 504 KUHP untuk penghinaan yang disengaja dengan maksud memprovokasi perdamaian, setelah dia menuai 115 laporan publik.
Pria berusia 53 tahun tersebut telah dipanggil sebanyak dua kali ke Bukit Aman untuk dimintai keterangan yaitu pertama kali selama lima jam hari Jumat lalu, dan yang kedua selama 10 jam dari Senin 19 Agustus 2019 sore hingga Selasa pagi keesokan harinya.
Zakit Naik, yang telah diberikan status izin tinggal permanen di Malaysia, dituduh telah membuat pernyataan kontroversial terhadap orang-orang Hindu dan China Malaysia dalam sebuah acara publik di Kota Baru pada 3 Agustus 2019. Akibatnya, masyarakat Malaysia meminta Zakir untuk dideportasi kembali ke India.
Zakir telah lama dicari oleh otoritas India sejak 2016 karena tuduhan pencucian uang dan menghasut ekstremisme melalui pidato kebencian.