2009, Fast Food Anggarkan Capex Rp 160 Miliar

Sumber :

VIVAnews - PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) menargetkan belanja modal (capital expenditures/capex) Rp 140-160 miliar pada 2009. Capex tersebut dianggarkan untuk menambah 20 restoran berkonsep free standing (restoran besar) dan 5-10 restoran biasa. Perusahaan menargetkan pendapatan Rp 2,42 triliun serta pertumbuhan harga produk enam persen.

Fast food merupakan pengembang restoran cepat saji bermerek Kentucky Fried Chickens (KFC). Saat ini, pemegang saham perseroan adalah PT Gelael Pratama (43,8 persen), PT Megah Eraraharja (35,8 persen), dan publik 20,4 persen.

Direktur Fast Food Indonesia, Justinus D Juwono, mengatakan, capex 2009 berasal dari kas perseroan. Fast Food berupaya untuk tidak menggunakan pinjaman pihak ketiga.

Dia menjelaskan, pengembangan restoran besar berukuran 600-800 meter persegi membutuhkan investasi Rp 5-8 miliar. Sementara itu, restoran biasa berukuran 250-400 meter persegi dengan biaya Rp 3 miliar.

Fast Food berencana mengembangkan usaha di beberapa kota besar Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, Bandung, Bali, dan Medan. "Restoran besar lebih ditingkatkan karena transaksi tinggi dan omzet lebih baik," kata dia pada paparan publik perseroan di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 24 November 2008.

Juwono menambahkan, perseroan berharap dapat meningkatkan penjualan hingga 19,6 persen atau menjadi Rp 2,42 triliun dari target 2008 senilai Rp 2,03 triliun. Pertumbuhan harga tersebut disebabkan harga komoditas dan bahan baku produksi yang stabil pada 2009.

Stabilnya harga komoditas memicu perseroan untuk menaikkan harga jual produksi hingga enam persen. Pada 2008, kenaikan harga komoditas yang fluktuatif menyebabkan perseroan meningkatkan harga jual produk sebesar 17 persen. "Pada 2009, kami hanya menyesuaikan harga dengan peningkatan inflasi," ujar dia.

Juwono menambahkan, perusahaan optimistis dapat mencapai target penjualan 2008 sebesar Rp 2,03 triliun. Hingga akhir September 2008, Fast Food telah mencatatkan penjualan Rp 1,47 triliun dibandingkan periode sama 2007 sebesar Rp 1,12 triliun.

Sementara itu, laba bersih mencapai Rp 89 miliar, meningkat dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 66,8 miliar. "Kami sangat yakin dapat mencapai target, karena pada Desember omzet perseroan diperkirakan meningkat luar biasa," kata dia.