Hebat, Murid SMK Ini Masuk Tim IT Termuda di Asian Games 2018

Hafizulhaq Azzamul Hakim
Sumber :
  • Dok. Istimewa

VIVA – Mahir mengoperasikan berbagai sistem teknologi telah mengantarkan Hafizulhaq Azzamul Hakim dan Hanif Luthfi  menjadi  tenaga IT termuda di  perhelatan Asian Games 2018. Dua remaja enam belas tahun asal Jonggol, Bogor Jawa Barat ini adalah siswa kelas XI SMK Islamic Development Network (IDN) Boarding School.

“Kedua siswa kami secara kualifikasi sudah memenuhi prasyarat provider, mereka sudah mengantongi sertifikasi internasional di bidang networking,” kata Kepala Sekolah Muhamad Shodikin kepada VIVA, Sabtu 25 Agustus 2018.

Sertifikat yang dimaksud Shodikin tersebut adalah Cisco Certified Network Associate (CCNA). Umumnya, CCNA dikantongi pekerja yang sudah bergelar Sarjana dan Magister.

Menurut Shodikin, ada 20 orang IT bersertifikat CCNA di Asian Games, dan dua siswanya termasuk yang termuda. “Ada standar internasional Asian Games ini dari Cisco sistem dengan standar sertifikat CCNA. Dan kebetulan ada dua siswa kami yang sudah memiliki level itu,” katanya.

Hanif Luthfi

Shodikin mengatakan, awal mulanya sekolah sudah tergabung dengan komunitas IT di Indonesia hingga jaringan Internasional. Kemudian ada informasi bahwa Asian Games tengah membutuhkan tenaga ahli dengan syarat lulus uji kompetensi CCNA.  

Setelah diterima, Azzam ditugaskan di Jakarta sedangkan kawan sekelasnya Hanif di Palembang. “Alhamdulillah provider yang mempercayai dua siswa yang sudah ahli di bidangnya, harapan kami ke depan bisa menarik minat adik kelas dan sekolah lain. Kami bangga bisa berpartisipasi dalam event yang mengharumkan nama bangsa Indonesia di dunia internasional,” katanya.

Diwawancarai VIVA, Azzam, yang bertugas di Jakarta, mengaku bangga bisa menyalurkan ilmunya di Asian Games. Ia mengaku tetap percaya diri meski menjadi anggota tim IT yang paling muda.

Seperti tenaga ahli yang lain, Azzam memiliki tugas yang sama. “Saya lihat ada yang sudah punya anak, ada yang S2 ada yang bapak-bapak tetapi saya berusaha menyesuaikan diri,” tuturnya.

Kata Azzam, teman di sekolahnya sudah terbiasa menggarap proyek IT. Selama Asian Games berlangsung, ia bertugas menjaga kestabilan jaringan. Kontraknya akan berakhir pada 9 September nanti.

Meski diberi upah dengan nominal besar, Azzam cenderung lebih senang untuk menyalurkan ilmu yang dikuasainya. “Pindah-pindah tempatnya. Kadang di GBK, Senayan, terus ke TMII," ujar Azzam. (ren)