Kecelakaan Proyek Infrastruktur, Dirut Waskita Siap Dicopot

Salah satu proyek PT Waskita Karya Tbk di kawasan Epicentrum.
Sumber :
  • Rizki AR/ VIVAnews

VIVA – Pemerintah lewat Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) siap merombak jajaran direksi PT Waskita Karya Tbk. Langkah itu menyusul evaluasi kecelakaan konstruksi yang terjadi beberapa waktu belakangan ini terhadap perusahaan tersebut.

Menanggapi itu, Direktur Utama Waskita Karya, M.Choliq mengatakan, merupakan suatu hal yang wajar jika direksi dirombak. Bahkan, ia mengaku rela jika dirinya yang nantinya akan dicopot.

"Ya enggak apa-apa (dicopot). Harus rela dong," kata Choliq saat ditemui di kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Jakarta, Rabu 28 Februari 2018.

Menurut dia, perombakan direksi BUMN merupakan kewenangan dari pemerintah dalam hal ini Kementerian BUMN. Jika yang memberi amanah mencabut jabatan, menurutnya adalah sesuatu yang wajar.

"(Perombakan direksi) wajar dong. Enggak apa-apa. Jabatan direksi itu amanah. Kalau yang memberi amanah sudah mencabut, ya kenapa," kata dia.

Di tempat yang sama, Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Kementerian BUMN, Ahmad Bambang belum bisa membocorkan nama direksi yang akan dirombak.

"Kalau nama saya enggak bisa bocorkan itu kan perusahaan terbuka," katanya.

Meski begitu, ia menegaskan, Waskita Karya akan menjadi BUMN karya pertama yang direksinya dirombak. Sementara itu, BUMN karya lainnya masih menunggu hasil audit oleh pemerintah.

"Kalau yang lain saya menunggu hasil audit selesai atau belum," ujarnya.

Ia mengatakan, perombakan direksi kemungkinan besar akan dilakukan pada April 2018 karena bertepatan dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang rata-rata dilakukan pada bulan tersebut. Perombakan direksi ini menurutnya bisa jadi pelajaran bagi BUMN yang lain.

"Untuk pelajaran juga bagi yang lain. Yang penting itu lah, perusahaan makin gede kok enggak sadar bahwa secara manajemennya tidak berubah. Itu yang harus dibenahi," ucap dia.