Moratorium Proyek Konstruksi Layang Maksimal Dua Pekan
- REUTERS/Garry Lotulung
VIVA – Penghentian proyek infrastruktur dengan konstruksi elevated (layang) diperkirakan tidak akan berlangsung lama. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan, proyek-proyek tersebut diperkirakan akan kembali dimulai atau maksimal akan normal dalam dua pekan ke depan.
Direktur Jenderal Bina Konstruksi Kementerian PUPR, Syarif Burhanuddin mengatakan, untuk beberapa proyek kemungkinan akan berjalan lebih awal tergantung bagaimana evaluasi yang dilakukan di lapangan.
"Kita berupaya lebih cepat. Tidak harus dua minggu bisa saja ada yang harian ada jam bahkan. Kalau hari ini ada yang selesai ya hari ini bisa selesai," kata Syarif dalam acara diskusi Forum Merdeka Barat, di kantor Kemenkominfo, Jakarta, Kamis 22 Februari 2018.
Dia pun mengatakan, evaluasi saat ini akan lebih berfokus kepada evaluasi proyek-proyek prioritas seperti Light Rail Transit (LRT) yang bakal digunakan di ajang Asian Games 2018. Begitu halnya dengan proyek jalan tol yang akan digunakan saat musim mudik lebaran 2018.
"Yang penting proyek LRT untuk Asian Games dan jalur untuk lebaran jadi perhatian kita," katanya.
Syarif yang juga menjabat sebagai Ketua Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) itu mengatakan, setelah evaluasi selesai pihaknya akan menyiapkan rekomendasi-rekomendasi yang mengutamakan faktor keamanan. Menurut dia, itu adalah hal yang utama dalam pelaksanaan evaluasi tersebut.
"Lalu yang kedua, semua aspek penyebabnya sudah disempurnakan. Bukan manusia saja, jam kerjanya juga termasuk teknologi peralatan semua menjadi bagian penyempurnaan," katanya.