Setahun, Pengguna Internet RI Hanya Naik 10 Juta
- REUTERS/Beawiharta
VIVA – Jumlah pengguna internet Indonesia pada 2017 makin meningkat dibanding tahun sebelumnya. Menurut data riset Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia atau APJII untuk 2017, jumlah pengguna internet Indonesia per 2017 mencapai 143,26 juta pengguna dari total 262 juta populasi warga Indonesia.
Angka pengguna internet itu naik sekitar 10,56 juta dari jumlah pengguna internet pada 2016 yakni 132,7 juta. Dengan demikian penetrasi pengguna internet di Indonesia dari 2016 ke 2017 yakni 54,68 persen.
Dilihat dari jenis kelamin, pengguna internet Indonesia masih didominasi laki-laki dengan 51,43 persen sedangkan pengguna perempuan 48,57 persen.
Selanjutnya penetrasi pengguna internet berdasarkan karakter kota/kabupaten, penetrasi tertinggi terjadi di wilayah urban dengan 72,41 persen, rural-urban (49,49 persen dan rural (48,25 persen).
Dilihat dari tingkat pendidikan, pengguna internet terbanyak terjadi pada pengguna dengan pendidikan S2 dan S3 (88,24 persen), S1/diploma (79,23 persen), SMA/MA/paket C (70,54 persen), SMP/Mts/Paket B (48,53 persen), SD/MI Paket A (25,10 persen) dan tidak sekolah (5,45 persen).
Survei APJII ini melibatkan 2500 responden yang tersebar di daerah rural urban di seluruh Indonesia. Usia responden minimal 13 tahun.
Survei ini dibagi dalam wilayah enam besar yakni Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa dan Maluku Papua.
Tiap wilayah dibagi dalam tiga kategori kota/kabupaten yaitu urban, rural-urban dan rural. Kategori urban merupakan wilayah asministratif yang sebagian besar GDP berasal dari sektor non pertanian. Wilayah rural-urban merupakan wilayah administratif yang besar GDP seimbang berasal dari sektor pertanian dan non pertanian. Sedangkan rural merupakan wilayah administratif yang sebagian besar GDP berasal dari sektor pertanian.
Dalam survei ini kategori pengguna internet adalah individu yang mengakses internet baik dari perangkat komputer pribadi, perangkat mobile pribadi, keduanya atau dari fasilitas lain.
Surbei APJII ini menggunakan teknik sampling multi stage cluster sampling dengan pengumpulan data melalui wawancara kuesioner. Margin of error survei ini kurang lebih 1,96 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.