Menteri UKM: Rasio Entrepreneur RI Samai Malaysia

Gelaran VIVA Youth Festival yang digelar di Universitas Padjajaran Bandung, Rabu (21/2/2018)
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga mengapresiasi gelaran VIVA Youth Festival yang turut mengangkat topik Indonesia Business Forum di Universitas Padjajaran Kota Bandung Jawa Barat.

Menurutnya, acara yang menghadirkan tokoh-tokoh muda sukses di bidang enterpreneur seperti Founder Able Footwear Agit Bambang, Founder dan CEO Young On Top Billy Boen harus menjadi motivasi bagi para mahasiswa untuk menggeluti dunia usaha berkaca grafik pertumbuhan.

"Rasio enterpreneur kita di Indonesia dari zaman dulu sampai 2014 itu masih di bawah dua persen, baru 1,55 persen. Minimal harus dua persen dari jumlah penduduk Indonesia," ujar Puspayoga, Rabu 21 Februari 2018.

Namun, perlahan di 2016, rasio enterpreneur terus mengalami kenaikan menjadi 3,1 persen. Karena itu, pertumbuhan tersebut harus ditingkatkan.

"Saya yakin dua tahun lagi, minimal bisa menyamai Malaysia. Kalau bisa berjalan dengan baik, pemerataan kesejahteraan bisa lebih kencang," ujarnya.

Untuk mengoptimalkan upaya tersebut, kementerian bekerja sama dengan kampus-kampus. "Ini sudah dilakukan dengan kampus-kampus, bagaimana kita membangun mahasiswa pengusaha. Karena, sekarang ini generasi milenial yang mempunyai kekuatan besar dari segi jumlah dan indikator-indikatornya, percaya dirinya, jaringannya luas," katanya.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara menambahkan generasi muda di Indonesia jangan ragu-ragu untuk berkecimpung ke dunia usaha, terlebih pada sektor digital.

"Di Kominfo, membuat start up tidak perlu menggunakan izin, tidak perlu minta izin, minta lisensi, cukup registrasi. Mengapa? Kominfo ingin membuka ruang seluasnya, biarkan inovasi berkembang," tambahnya.

Lanjut Rudy, Kemenkominfo memastikan memberikan akses penenuhnya bagi para wirausahawan muda untuk lebih berani mengembangkan dan berinovasi. "Justru, berikan kebijakan yang membuat teman-teman ini mudah. Jadi, enggak usah diregulasi terlalu ketat, nama domain kita kasih," katanya.