Astra International Anggarkan Rp2 Triliun Suntik Gojek

Transportasi online Gojek.
Sumber :
  • Serba Gojek

VIVA – Penyedia layanan berbagi tumpangan atau ride sharing, Gojek, kembali menerima guyuran investasi baru. Kali ini konglomerat Indonesia Astra International berencana menginvestasikan US$150 juta atau Rp2,04 triliun ke Gojek.

Dikutip dari Reuters, Senin 12 Februari 2018, Astra Internasional nantinya akan bergabung dengan investor lain, seperti Alphabet Inc's Google, BUMN Singapura, Temasek Holding dan platform daring China, Meituan-Dianping.

Chief Executive Astra Prijono Sugiarto mengatakan bahwa perusahaannya ingin berinvestasi di Gojek untuk beberapa waktu ke depan. Namun, pihaknya menyatakan sedang mencari waktu yang tepat.

"Kami melihat Gojek itu spesial, perkembangannya cukup signifikan," kata Sugiarto dalam sebuah konferensi pers.

Pengumuman tersebut muncul beberapa minggu setelah sumber mengatakan kepada Reuters bahwa investor Singapura Temasek juga termasuk di antara investor di Gojek sebagai bagian dari penggalangan dana senilai US$1,2 miliar.

Pendanaan tersebut akan membantu Gojek bersaing dengan rival yang sangat ketat, di saat para pemain dengan cepat memperluas layanan berbasis aplikasi dan pembayaran digital mereka di Asia Tenggara.
Sebelumnya diberitakan guyuran investasi triliunan rupiah itu bisa memperkuat Gojek dalam menjaga persaingan melawan kompetitornya, Grab maupun Uber di Indonesia.

Pada tahun lalu yaitu 17 Agustus 2017, Gojek mendapat suntikan dana investasi Rp1,32 triliun yang berasal dari Platform e-commerce asal China, JD.com.

Rival terbesar Alibaba ini sebelumnya dikabarkan telah menggelontorkan dana melalui induk perusahaannya, Tencent Holdings Ltd, sebesar US$150 juta atau hampir Rp2 triliun ke Gojek pada Juli 2017. (one)