Cara Pemerintah Siapkan SDM Sebelum Kelola Penuh Blok Masela
VIVA – Putra-putri daerah asli kawasan Maluku yang akan menjadi calon pengelola blok minyak bumi dan gas (migas) Masela di Laut Arafuru, akan dikirim ke luar negeri guna mempelajari teknik pertambangan dan perminyakan.
Hal itu merupakan cara pemerintah supaya cadangan minyak dan gas bumi yang jumlahnya diperkirakan mencapai 10,73 triliun kubik kaki di blok migas tersebut, menjadi sepenuhnya dikelola oleh anak bangsa sendiri pada waktunya.
"Diupayakan supaya sesegera mungkin dikirim sumber daya Maluku dari Universitas Pattimura dan Politeknik Ambon ke semua lembaga yang ada di luar negeri," ujar Rektor Universitas Pattimura Ambon, Marthinus Johanes Saptenno, usai bertemu Wakil Presiden RI Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 5 Februari 2018.
Menurut Marthinus, kalangan akademisi di Maluku juga menjalin kerja sama dengan sejumlah perguruan tinggi dalam negeri. Sehingga SDM yang tidak berasal dari Maluku juga pada akhirnya bisa memberi kontribusi dalam pengelolaan blok tersebut.
Lebih lanjut, Marthinus menyampaikan, kebutuhan SDM yang begitu besar diperkirakan berlangsung saat proses konstruksi kilang dilaksanakan antara 2019 hingga 2021. Pada waktunya, Maluku juga akan banyak membutuhkan SDM dalam negeri guna mengelola blok migas lain di kawasan tersebut
Menurut dia, saat ini jumlahnya sumber daya alam yang ditemukan dan bisa dikelola ada di 31 area.
"Di Maluku itu, sumber daya di laut, terutama minyak dan gas itu bukan di Blok Masela saja," ungkapnya.