Ketemu OECD, Moeldoko Harap Investor Positif Melihat RI
- VIVA / Agus Rahmat
VIVA – Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, bertemu dengan Direktur Hubungan Global Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi , atau OECD, Andreas Schaal di kantornya, Bina Graha, Jakarta, Kamis 1 Februari 2018.
Pertemuan ini adalah langkah awal dalam pertemuan tahunan IMF-World Bank, yang akan dilaksanakan di Bali pada Oktober 2018.
Andreas mengatakan, pertemuan dengan Indonesia ini merupakan langkah penting. Karena, Indonesia di mata internasional sangat strategis.
"Indonesia adalah salah satu mitra kunci (key partners) bagi OECD, selain Tiongkok, Brasil, India, dan Afrika Selatan,” ujar Andreas, Kamis 1 Februari 2018.
Moeldoko sendiri menjelaskan, ada 15 paket kebijakan ekonomi yang diambil pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Dengan paket-paket itu mempunyai efek positif, yakni bergairahnya investasi.
"Dalam rapat kerja dengan Kementerian Perdagangan sehari sebelumnya, Presiden secara tegas menyatakan bahwa kita harus mempercepat dan meningkatkan kinerja ekspor dan menaikkan pertumbuhan investasi,” katanya.
Dalam hal kemudahan berinvestasi, berdasarkan laporan terakhir Indonesia berada di peringkat ke-72, meningkat dari peringkat ke-91 pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, tiga lembaga pemeringkat investasi internasional, yakni Fitch Ratings, Standards and Poor’s, dan Moody’s Investor Service, juga telah memasukkan Indonesia ke dalam status layak investasi.
Meski diakuinya masih harus terus dilakukan pembenahan, pemerintah tidak tinggal diam saja. Maka sering dilakukan rapat kerja pemerintah, dengan mengundang para kepala daerah baik tingkat kabupaten dan kota, hingga provinsi.
Maka, ia meyakinkan OECD, bahwa Indonesia sangat layak untuk menjadi tempat berinvestasi. Moeldoko berharap, OECD bisa membawa sentimen positif ke dunia internasional.
"Kehadiran dan dukungan OECD sangat diperlukan, supaya Indonesia mendapatkan pandangan, koreksi, kritik, dan masukan dari luar, supaya kebijakan yang diambil menjadi lebih baik," jelasnya.
Persoalan keamanan, Moeldoko memberi jaminan kalau tidak ada yang perlu dikhawatirkan terkait hal itu. Meski pada 2018 ini, ada 171 daerah yang akan menggelar pemilu secara serentak.
"Indonesia sangat aman. Bangsa Indonesia sudah memiliki kedewasaan dalam berdemokrasi," tegasnya.
Turut mendampingi, Kepala Divisi Asia Tenggara OECD Alexander Bohmer dan Kepala Perwakilan OECD untuk Indonesia/ASEAN, Massimo Geloso Grosso. Sementara itu, Moeldoko didampingi Deputi II Bidang Ekologi, Sosial, dan Budaya Kepala Staf Kepresidenan, Yanuar Nugroho. (asp)