Yakin Mau Resign? Coba Pertimbangkan Enam Pertanyaan Ini
- smartlemming.com
VIVA – Resign atau mengundurkan diri itu adalah hal yang wajar di dunia kerja. Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi resign ini. Pertama, ingin mendapatkan yang lebih baik, entah dari gaji atau tanggung jawab.
Kedua, tak kunjung mendapat promosi dari tempat kerja lama. Ketiga, kurang akur dengan teman kerja dan si bos. Keempat, gaji yang tidak sebanding dengan pekerjaan. Kelima, lingkungan kerja yang tidak senyaman dulu.
Namun, sebelum Anda mengajukan resign, Anda sebaiknya mengetahui lebih dulu alasan apa yang melatarbelakangi tindakan ini. Jangan sampai ada penyesalan di kemudian hari yang akan merugikan diri sendiri.
Bagi Anda yang benar-benar ingin resign, coba pertimbangkan lagi dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, seperti dikutip dari Cermati.com, Kamis 1 Februari 2018:
1. Bosan atau muak bekerja? Ketahui perbedaannya
Bosan dan muak bekerja itu merupakan dua hal yang berbeda. Alasan yang melatarbelakangi keduanya juga berbeda. Ketika Anda bosan, bukan berarti Anda benar-benar ingin resign. Anda hanya perlu untuk melakukan sedikit aktivitas yang berbeda dari biasanya agar rasa bosan bisa hilang.
Jika Anda telah muak dengan pekerjaan tersebut, itu tandanya Anda perlu mencari pekerjaan lain yang tidak akan membuat Anda muak. Dalam hal ini, Anda harus dapat menemukan pekerjaan yang Anda sukai agar bisa dilakukan dengan senang hati. Rasa muak pun dapat diminimalkan.
Untuk mengetahui apakah Anda bosan atau muak, coba tanyakan pada hati yang terdalam. Merenunglah dan biarkan hati Anda yang berbicara. Setelah menemukan jawabannya, Anda boleh bertindak.
2. Apakah hubungan dengan rekan kerja baik-baik saja?
Membina hubungan baik dengan rekan kerja itu merupakan hal yang wajib Anda lakukan. Tanpa adanya hubungan yang baik, wajar saja jika Anda merasa tidak nyaman berada di perusahaan tersebut. Inilah yang menjadi penyebab utama mengapa Anda resign.
Jika pikiran untuk resign menghantui Anda, coba tanyakan poin ini dalam hati. Anda juga dapat mengambil catatan, lalu menulis semua nama rekan kerja Anda. Setelah itu, lakukan evaluasi apakah hubungan Anda dengannya baik-baik saja atau tidak.
Jika ada kesalahan kata atau tindakan yang pernah Anda lakukan, segera minta maaf agar hubungan baik terjalin kembali.
3. Apakah selama ini hasil kerja Anda tidak dihargai?
Bekerja itu tidak hanya sebatas bekerja, menyerahkan tugas sesuai deadline, dan sebatas gaji saja. Namun, ini juga menyangkut apresiasi atau penghargaan yang diberikan pemimpin perusahaan terhadap Anda.
Ketika telah bekerja optimal dan berprestasi, apakah itu diapresiasi atau tidak? Jika perusahaan tidak mengapresiasinya satu kali, Anda dapat
memakluminya. Namun, jika hasil kerja selalu tidak diapresiasi, Anda dapat mengajukan resign secepatnya.
4. Apakah Anda telah menemukan pekerjaan baru?
Poin ini hanya Anda sendiri yang mengetahuinya. Jika Anda ingin resign, coba pastikan apakah Anda telah menemukan pekerjaan baru atau masih menunggu jawaban dari perusahaan baru? Apabila belum menemukan jawaban terkait pekerjaan yang baru, lebih baik Anda tetap bertahan di perusahaan baru. Jika Anda telah menemukan pekerjaan baru, segera ajukan resign.
5. Apakah pekerjaan baru tersebut cocok atau hanya pelarian?
Ada baiknya jika Anda mencari kerja yang sesuai dengan skill dan passion. Dengan demikian, Anda tidak akan merasa keberatan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Walaupun pekerjaan tersebut sulit, Anda akan selalu bersemangat untuk melakukannya.
Buatlah perbandingan antara pekerjaan lama dan pekerjaan baru. Jika ternyata pekerjaan lama lebih sesuai dengan passion, ada baiknya Anda tidak ajukan pengunduran diri. Jangan sampai pekerjaan baru hanya sebatas pelarian saja karena Anda memiliki masalah dengan rekan kerja atau si bos.
6. Sudah siapkah Anda beradaptasi dengan lingkungan baru?
Lingkungan kerja yang baru tentu saja berbeda dengan lingkungan kerja lama. Di lingkungan baru, Anda harus memulai semuanya dari 0. Karena itu, Anda perlu beradaptasi di lingkungan baru tersebut. Mulai dari beradaptasi dengan konsep kerja, sistem, hingga rekan kerja.
Pastikan jika sistem kerja di perusahaan baru cocok dengan Anda. Jangan sampai menyesal kemudian mengajukan resign setelah mengetahui perusahaan lama masih memiliki sistem yang lebih baik dibandingkan perusahaan baru.