Sepanjang 2017 Realisasi Investasi ke RI Capai Rp692,8 T
- Istimewa
VIVA – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat realisasi investasi langsung sepanjang 2017 mencapai Rp692,8 triliun. Capaian itu melampaui target 2017 yang sebesar Rp678,8 triliun atau 102,1 persen.
Realisasi itu terdiri dari Penanaman Modal Dalam Negeri sebesar Rp262,3 triliun atau 105 persen dari target. Dan realisasi Penanaman Modal Asing sebesar Rp430,5 triliun atau 100,3 persen.
Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan capaian tersebut memberikan harapan dan optimisme untuk dapat mencapai target realisasi investasi 2018 yang ditetapkan oleh pemerintah sebesar Rp765 triliun.
Ia mengatakan, Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah telah membentuk satuan tugas untuk percepatan pelaksanaan berusaha dan implementasi dari Peraturan Presiden Nomor 91 Tahun 2017 tentang percepatan pelaksanaan berusaha.
"Satgas ini berfungsi antara lain akan membantu mencari solusi permasalahan yang dihadapi oleh investor dalam merealisasikan investasinya," kata Thomas dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta, Selasa 30 Januari 2018.
Dia menjabarkan pihaknya juga mencatat realisasi investasi berdasarkan lokasi proyek. Adapun lima besar daerah tersebut yaitu pertama DKI Jakarta sebesar Rp33,9 triliun, atau naik 18,9 persen.
Kemudian disusul oleh Jawa Barat sebesar Rp24,1 triliun atau naik 13,4 persen, Jawa Tengah Rp18,5 triliun atau naik 10,3 persen, Jawa Timur Rp16,3 triliun atau naik 9,1 persen dan Banten sebesar Rp13,9 triliun atau naik 7,8 persen.
Sementara itu realisasi berdasarkan investasi berdasarkan sektor usaha, lima besar di antaranya yang pertama adalah sektor Listrik, Gas, dan Air yang sebesar Rp24,3 triliun atau naik 13,6 persen.
Lalu yang kedua adalah Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi sebesar Rp22,6 triliun atau naik 12,6 persen, lalu ketiga adalah Industri Makanan sebesar Rp17,4 triliun atau naik 9,7 persen.
Sedangkan yang keempat, adalah sektor pertambangan yang mencapai sebesar Rp16,4 triliun atau naik 9,1 persen dan yang kelima adalah Tanaman pangan dan perkebunan sebesar Rp14,6 triliun atau naik 8,1 persen. (one)