Ada Peluang Ekonomi, Jokowi Kirim Pebisnis RI ke Afghanistan
- REUTERS/Massoud Hossaini/Pool
VIVA – Presiden Joko Widodo dan Presiden Afghanistan Ashraf Ghan sepakat membangun perdamaian di Afghanistan dengan ditopang melalui pembangunan ekonomi. Kedua negara sepakat pembangunan ekonomi dilakukan secara beriringan.
Kesepakatan ini disampaikan dalam pertemuan bilateral yang berlangsung sekitar satu jam dan dilaksanakan di Istana Presiden Agr, Kabul, Afghanistan, Senin 29 Januari 2018.
“Tanpa perdamaian tidak akan ada kesejahteraan. Tanpa kesejahteraan, perdamaian tidak akan lestari. Oleh karena itu, pada saat kita bekerja sama membangun perdamaian, maka kerja sama ekonomi harus ditingkatkan secara paralel,” kata Jokowi dikutip dari laman Setkab.go,id, Selasa 30 Januari 2018.
Adapun dalam pertemuan bilateral tersebut, Jokowi menyinggung nilai perdagangan kedua negara yang masih relatif rendah. Padahal, potensi kerja sama perdagangan kedua negara sangat besar.
Untuk itu, Jokowi akan menindaklanjuti hal tersebut dengan menugaskan sejumlah kementerian dan pebisnis dari Indonesia. “Saya telah meminta para menteri saya untuk mendorong business-to-business contact,” ujar Jokowi.
Sebelumnya, sekitar seratus pengusaha Afghanistan hadir dalam Trade Expo Indonesia pada tahun lalu. Kedatangan mereka membukukan nilai transaksi lebih dari US$1,1 juta.
Presiden Jokowi pun berjanji untuk mengirimkan delegasi bisnis potensial ke Afghanistan pada kuartal pertama tahun ini. “Saya yakin interaksi yang lebih intensif antara pebisnis kedua negara dapat membuka berbagai peluang kerja sama,” tutur Jokowi.