Konflik Papua Sengaja Dipelihara?
- REUTERS/ Stringer
VIVAnews - Beragam masalah di bumi Papua tak kunjung selesai. Rentetan penembakan minsterius tak kunjung terungkap. Belum lagi tuntutan disintegrasi dari sebagian warga Papua.
Terkait lamanya pengungkapan berbagai kasus itu, Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo mengatakan anggotanya di Papua mengalami kendala di lapangan. "Ya pasti medannya yang berat dan lain sebagainya," kata Timur di Istana Presiden, Jakarta, Selasa 8 November 2011.
Akhir-akhir ini, keamanan di Papua memanas. Kongres Rakyat Papua III dibubarkan aparat keamanan karena dianggap melenceng. Mereka dituding ingin mendirikan negara sendiri dan mengibarkan bendera perjuangan Organisasi Papua Merdeka (OPM), bintang kejora. Tiga orang dinyatakan tewas dalam pembubaran paksa itu.
Selain itu, penembakan misterius juga menghantui masyarakat di Papua, terutama para pekerja penambangan PT Freeport Indonesia. Bahkan, anggota polisi juga menjadi korban penembakan itu. Kapolres Mulia saat itu, Komisaris Polisi Anumerta Dominggus Awes tewas setelah ditembak orang tak dikenal di bagian kepalanya. Belakangan, Tentara Pembebasan Nasional, sayap OPM mengaku bertanggung jawab atas peristiwa tersebut.
Meski demikian, Timur mengatakan proses pengungkapan berbagai kasus itu terus berjalan sampai saat ini. "Apa yang terjadi kemarin terus kita lakukan langkah-langkah penyelidikan dan upaya untuk penangkapan ya, saya kira itu," ujar dia.
Lantas, apakah lamanya pengungkapan kasus itu menunjukkan konflik di Papua sengaja dipelihara? "Waduuuh...! Jangan begitu lah ya. Kita lakukan pengungkapan, penyelidikan dan penangkapan ya. Terima kasih," kata Timur. (umi)