Mengenal BFR, Wahana Tercanggih SpaceX
- YouTube
VIVA.co.id – Perusahaan antariksa swasta asal Amerika Serikat, SpaceX mengungkapkan wahana baru yang akan menjadi andalan dalam beragam misi di langit. Wahana bernama BFR diperkenalkan pendiri dan Chief Executive Officer SpaceX, Elon Musk dalam panggung International Aeronautical Conference di Adelaide, Australia, Jumat, 29 September 2017.Â
Bos SpaceX mengatakan, BGR ke depan akan menggantikan wahana yang selama ini dikembangkan perusahaan tersebut, yaitu roket Falcon 9, Falcon Heavy dan kapsul Dragon. Musk menjelaskan nantinya BGR akan mewujud sebagai gabungan dari seluruh fungsi ketiga wahana yang mereka kembangkan selama ini.Â
"Jika kami bisa membuat BFR, maka semua sumber daya dari Falcon 9, Falcon Heavy dan Dragon bisa diaplikasikan ke dalam sistem ini," ujar Musk dalam presentasinya dikutip dari Mashable, Jumat 29 September 2017.
SpaceX mulai mengembangkan wahana BFR pada 2018 dan pembiayaannya proyek ini dari hasil bisnis perusahaan untuk peluncuran satelit dan layanan pengiriman ke Stasiun Antariksa Internasional.Â
Dari segi desain BFR yang merupakan berupa roket pendorong dan wahana berawak, lebih raksasa dan super dibandingkan dengan tiga wahana SpaceX sebelumnya.Â
BFR punya tinggi 106 meter, lebar 9 meter dan mampu membawa muatan 150 ton, lima kali dari kemampuan muatan roket Falcon Heavy.
Musk mengatakan dengan kemampuan yang lebih canggih dan super dari wahana lainnya, BFR bisa dipakai untuk beragam misi.Â
Misi ke Mars
BFR memungkinkan untuk mengirim awak ke Planet Merah. Pada bagian wahana berawak atau bagian atas dari BFR, berisi 40 kabin yang mana masing-masing kabin idealnya ditempati dua atau tiga awak. Sehingga 40 kabin pada BFR akan bisa membawa 100 orang untuk sekali penerbangan.Â
Masalah pengisian bahan bakar selama menuju Planet Mars teratasi. SpaceX akan mengirimkan tangki reusable ke orbit untuk mengisi ulang bahan bakar BFR, selanjutnya wahana ini bisa fokus melaju ke Planet Merah.Â
Musk menargetkan bisa segera mengirimkan misi SpaceX ke daratan Planet Mars. Pada 2022, atau lima tahun lagi, dia ingin setidaknya mendaratkan dua wahana kargo ke Mars. kargo itu akan menjalankan misi menemukan titik sumber air di Mars. Begitu menemukan sumber air, misi akan membangun pembangkit produksi propelan atau bahan bakar di permukaan Mars. Pembangkit ini akan dibangun oleh dua misi berawak yang ditargetkan mendarat pada 2024.Â
Basis di permukaan Mars akan dibangun dari waktu ke waktu sejalan dengan banyaknya kebutuhan dan awak yang datang ke Planet Mars.Â
Â
Pulang pergi Bulan
Wahana BFR juga bisa dimanfaatkan untuk bolak balik ke Bulan. Misi ke bulan tak sekompleks misi ke Planet Mars. Untuk ke bulan, tak memerlukan produksi propelan di permukaan satelit bumi tersebut, sebab jaraknya relatif dekat dengan bumi.Â
Dengan demikian, maka BFR memungkinkan untuk kembali ke bumi begitu mengirimkan awak ke bulan. BFR hanya perlu mengisi bahan bakar di tengah perjalanan menuju bulan.Â
Untuk memuluskan misi di permukaan bulan, SpaceX sudah menyiapkan Moon Base Alpha, atau basis di permukaan bulan.Â
"Saat ini adalah 2017, sudah saatnya kita harus memiliki basis di bulan," ujarnya.Â
Keliling dunia
Kemampuan lain yang bisa dijalani BFR yaitu mengelilingi dunia dalam waktu singkat. BFR menawarkan perjalanan antarnegara yang ringkas dan efisien.Â
BFR memiliki kemampuan terbang dengan kecepatan maksimal 27 ribu kilometer per jam.Â
Perjalanan antarkota di berbagai negara ditempuh rata-rata kurang lebih 30 menit. Dan penumpang BFR bisa mengelilingi dunia dalam waktu kurang lebih sejam. Dengan demikian bisa memangkas penerbangan panjang antar negara.Â
Dia mengatakan jika SpaceX berpikir membangun sistem ini untuk pergi ke Bulan dan Mars, mengapa tidak bisa pergi ke lokasi lain di Bumi dengan sistem  BFR.
"Hal luar biasa pergi ke antariksa (dengan sistem BFR) yaitu tidak ada friksi, ini lembut layaknya sutera. Tak ada turbulensi, dan tak ada (gangguan) lainnya," katanya.Â
Menariknya lagi, penumpang tak perlu khawatir dengan biaya terbang di bumi dengan wahana BFR. Musk menegaskan biaya terbangnya bisa disetarakan dengan biaya maskapai pada umumnya.Â
 Â
Â