2040, Seratus Orang Bisa Tinggali Desa di Bulan
- www.metro.co.uk/ESA
VIVA.co.id – Badan Antariksa Eropa atau European Space Agency (ESA) bermimpi menciptakan ‘kampung’ yang berbasis di bulan. ESA memperkirakan dalam waktu kurang dari 25 tahun, 100 manusia akan bermukim di Bulan.
Hal itu disampaikan Bernard Foing, perwakilan program Moon Village ESA dalam pertemuan Kongres Keplanetan Eropa di Latvia pekan lalu.
"Desa berbasis di bulan bisa terwujud berkat teknologi percetakan 3D dan tanaman yang ditanam di tanah bulan," kata Foing, seperti dilansir laman Mirror, Jumat 29 September 2017.
Selain itu, menurut Foing, peneliti bisa mencairkan es untuk sumber air.
Proses koloni dimulai dari sepuluh perintis yang mengawali membuat desa, kemudian memperbanyak keturunan hingga seratus orang. Para ilmuwan juga mulai mencicil menumbuhkan tanaman.
Rencananya, enam atau sepuluh perintis berangkat pada 2030, terdiri dari ilmuwan, teknisi dan insinyur. Kemudian bisa berkembang biak hingga 100 orang pada 2040,Â
"Pada 2050, bisa sampai seribu dan seterusnya, tentu saja Anda bisa membayangkan memiliki keluarga di bulan," kata dia.
Gagasan membuat 'desa’ di bulan juga didukung oleh faktor bulan akan dijadikan pengganti Stasiun Antariksa Internasional (ISS), yang akan ditutup pada 2024.
Namun, untuk mengirim orang dan peralatan ke bulan jauh lebih berisiko dan lebih mahal daripada hanya mengirim manusia ke ISS.
Para ahli percaya meyakini, agar berhasil badan antariksa negara seperti ESA dan NASA harus bekerja sama dengan perusahaan swasta seperti SpaceX dan Blue Origin. (ren)