22.890 Korban First Travel Sudah Lapor ke Crisis Center
- ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
VIVA.co.id – Ribuan calon jemaah umrah korban dugaan penipuan First Travel terus melapor ke posko pengaduan atau crisis center di Bareskrim Polri. Korban langsung menyerbu crisis center yang terletak di Jalan Medan Merdeka Timur, sejak dibuka pada Rabu, 16 Agustus 2017.
Kabag Penum Divisi Hubungan Masyarakat Polri Kombes Martinus Sitompul mengatakan, sejak dibuka 16 Agustus hingga Senin 28 Agustus 2017, sudah 6.847 pengaduan yang masuk via email crisis center.
"Total via email 6.847 laporan," kata Martinus, Jakarta, Selasa, 29 Agustus 2017.
Martinus mengatakan, untuk korban yang melapor secara langsung ke posko pengaduan, sampai Senin, 28 Agustus 2017, sudah mencapai 16.043 pengaduan. Sehingga total pengaduan yang masuk sampai adalah 22.890.
"Pelapor langsung total 16.043 pengaduan," ujarnya.
Seperti diketahui, jumlah total calon jemaah umrah promo yang mendaftar ke First Travel sejak bulan Desember 2016 sampai dengan Mei 2017, sebanyak 72.682 orang. 14 ribu orang sudah diberangkatkan oleh First Travel. Sedangkan 58.682 calon jemaah umrah belum diberangkatkan.
Sebelumnya, polisi sudah menetapkan dua tersangka dalam kasus ini, yaitu pasangan suami istri, pemilik First Travel, Andika Surachman dan Anniesa Desvitasari Hasibuan. Keduanya dijerat dengan Pasal 55 juncto Pasal 378 (penipuan) dan 372 (penggelapan) KUHP serta Undang-undang Nomor 19 tahun 2016 tentang ITE. Tersangka juga bakal dijerat pasal tindak pidana pencucian uang.
Adik bos First Travel bernama Kiki Hasibuan juga sudah ditetapkan sebagai tersangka baru dalam kasus ini. (ase)