Delapan Juta UMKM Ditargetkan Go Online di 2019

Menkominfo Rudiantara (kiri) bersama CEO Alibaba Jack Ma.
Sumber :
  • Twitter: @rudiantara_id

VIVA – Pemerintah terus menggenjot perkembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Salah satunya dengan mendorong penggunaan teknologi dalam kegiatan usaha yang dilakukan. 

E-Commerce Menggeliat, Industri Logistik Cemerlang pada 2022

Presiden Joko Widodo pun dalam pertemuan Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik atau APEC beberapa hari lalu mengatakan bahwa ekonomi digital itu harus didorong untuk menumbuhkembangkan UMKM. 

"Kami punya target bagaimana go online-kan UKM mencapai delapan juta sampai 2019," kata Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara di Jakarta, Rabu, 15 November 2017. 

E-Commerce dan Tantangannya Jelang Harbolnas

Dia mengatakan, dengan adanya perkembangan teknologi dan bisnis saat ini berpotensi untuk menciptakan peluang usaha baru di masyarakat. 

"Menumbuhkan entrepreneur baru, ini yang diangkat oleh Bapak Presiden," tuturnya. 

GoFood Naikkan Komisi Sepihak, Asosiasi: Mau Untung Berapa UMKM!

Dia menjabarkan, berdasarkan hasil survei UMKM yang telah online, dapat disimpulkan bahwa berjualan secara online dapat meningkatkan pendapatan UMKM hingga 26 persen.

Penyerapan tenaga kerja pun meningkat dan akhirnya berimbas pada ekonomi nasional secara berkala. Akan tetapi, saat ini baru sekira sembilan persen UMKM Indonesia yang online, yaitu sekira 4,6 juta UMKM.

Karena itu, untuk mencapai visi ekonomi Indonesia pada 2020, seluruh pemangku kepentingan atau stakeholder sepakat untuk bekerja sama dalam memberdayakan UMKM dalam ranah online dan menjadikan UMKM go online sebagai visi bersama. 

Adapun pihak yang berpartisipasi dalam ekosistem UMKM go online di antaranya, Lazada, Blibli.com, Bukalapak, Tokopedia, BLANJA, Shoope, MatahariMall.com dan marketplace lainnya. Selain itu, ada Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan juga pemerintah daerah. (art)

Najwa Shihab.

Backup Pusat Data Nasional Hanya 2%, Najwa Shihab: Sejak Kapan Kita Dianggap Penting?

Najwa Shihab geram mengetahui backup Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) hanya mencapai 2%. Pada tanggal 27 Juni 2024, Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa S

img_title
VIVA.co.id
29 Juni 2024