Perdagangan RI September 2017 Cetak Surplus 1 Miliar Lebih
- VIVA.co.id/M Ali Wafa
VIVA.co.id – Neraca perdagangan Indonesia September 2017 diperkirakan kembali mencetak surplus. Ekspor diperkirakan meningkat seiring dengan terus membaiknya harga komoditas, serta impor yang juga diproyeksikan meningkat sejalan dengan tingginya permintaan.
Ekonom PT Bank Mandiri, Andry Asmoro, dalam keterangan resminya memperkirakan, neraca perdagangan September bisa mencetak surplus US$1,4 miliar, dengan proyeksi kenaikan ekspor 17 persen secara year on year dan pertumbuhan impor 13,7 persen secara year on year.
“Surplus US$1,4 miliar, sedikit lebih rendah dari Agustus yang mencetak surplus US$1,7 miliar,” kata Andry, Jakarta, Senin 16 Oktober 2017.
Andry mengungkapkan, meningkatkan ekspor bulan lalu tak lepas dari momentum harga batu bara yang membaik. Hal tersebut semakin di dukung oleh volume ekspor ke negara-negara mitra dagang utama Indonesia seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Euro yang semakin membaik.
Sementara dari kinerja impor, diyakini tumbuh seiring dengan tingginya permintaan barang modal. Salah satu indikator yang menunjukan kenaikan impor, terlihat dari penjualan semen domestik yang tumbuh 11,9 persen secara year on year, atau lebih tinggi dibandingkan Agustus yang hanya 8,8 persen.
“Selain itu, ekspor China ke Indonesia berdasarkan data statistik China meningkat menjadi 5,5 persen year on year, dari yang sebelumnya minus 3,6 persen pada periode yang sama,” katanya.
Sementara itu, Ekonom PT Bank Permata Josua Pardede menilai, neraca perdagangan Indonesia September akan mencetak surplus US$1,25 miliar, dengan perkiraan ekspor tumbuh 15,6 persen secara year on year, dan impor tumbuh 17,6 persen secara year on year.
Josua memperkirakan, neraca perdagangan Indonesia sampai akhir tahun diperkirakan akan terus mencetak suprlus. Optimisme tersebut sejalan dengan harga komoditas yang terus membaik, serta kondisi perekonomian mitra dagang utama Indonesia yang tumbuh positif.
“Surplusnya masih akan bertahan sampai akhir tahun ini,” jelas Josua. (ren)